Mencintaimu hanya sebatas isyarat. Daun jatuh yang takkan kembali ke ranting. Riak pada air bergelombang yang samar dan sunyi, namun ada.
Mencintaimu hanya sebatas isyarat. Sebagai sebuah keinginan yang menjadikanku  kesempatan-kesempatan yang terlewat.
Mencintaimu hanya sebatas isyarat. Seperti doa yang tidak didengar, kemarau berkepanjangan, atau mendung yang tidak pernah benar-benar berkabar tentang hujan.
Mencintaimu hanya sebatas isyarat. Lagu-lagu sedih, saat namamu kerdap dalam debar jantung seseorang, yang lirih dan pelan.
Mencintaimu hanya sebatas isyarat. Sebagai seorang penumpang gelap yang tidak memiliki karcis atau uang. Yang menolak untuk turun meski telah sampai tujuan.
Aku tahu kau tidak akan membaca ini. Tapi entah bagaimana, aku ingin kau mengerti. Dalam diam ini, aku mencintaimu meski hanya sebatas isyarat.
Martapura/02/07/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H