Juga kujelaskan padanya tentang diriku, seorang manusia  yang berbeda dari manusia kebanyakan, aku orang baik yang  sialnya malah di usir dari buminya sendiri karena ingin melindungi kehidupan yang ada di dalamnya. Kini, aku satu-satunya manusia yang tersisa.
Betapa pun aku membenci mereka, aku tetaplah bagian dari mereka; seorang manusia yang mudah meneteskan air mata ketika kehilangan segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!