Dan dari pertanyaan terakhir yang saya ajukan, saya bisa menarik kesimpulan bahwa tiga dari empat guru bahasa Inggris yang saya wawancarai masih belum fasih dalam menerapkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis K13 di dalam kelasnya, dan mereka lebih memilih untuk mencampur metode Pembelajaran Saintifik dengan metode pembelajaran yang dulu digunakan pada KTSP karena mereka menganggap hal itu lebih efektif.
Beberapa masalah di atas mungkin tidak hanya ditemukan pada guru-guru bahasa Inggris, tapi juga pada guru-guru mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia, IPS dan lainnya. Bahkan jika ditelisik lebih dalam, masih banyak permasalahan lain yang mungkin dihadapi oleh guru-guru di Indonesia, khususnya guru bahasa Inggris terkait pengaplikasian K13 dengan Scientific Approach-nya.Â
Dalam hal ini pemerintah sebaiknya perlu mengkaji ulang suatu kurikulum, Â metode pembelajaran, serta kesiapan para guru di sekolah sebelum benar-benar menerapkan kurikulum tersebut di Indonesia. Karena memang selain ada beberapa mata pelajaran yang tidak cocok menggunakan Pendekatan Ilmiah seperti Bahasa Inggris, kebanyakan guru-guru di daerah pedalaman dan di pinggiran kota masih belum menguasai hakikat dari Pendekatan Ilmiah yang terkandung dalam K13 itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H