Beberapa bulan lalu saya merasa ada yang tidak beres dengan rahang sebelah kanan saya. Rasanya seperti agak lebih berat dan kaku. Ditambah, ketika saya membuka mulut, terkadang rahang saya mengeluarkan bunyi 'krak' juga disertai rasa nyeri yang seperti keseleo.
Beberapa teman dan kerabat saya menyarankan saya untuk memeriksa rahang saya ke dokter. Tapi selama beberapa minggu saran-saran semacam itu saya kesampingkan. Terus terang, saya takut pada rumah sakit, dan biasanya saya akan merasa mual ketika mencium aroma obat-obatan dalam ruangan atau wewangian khas yang dipakai oleh dokter, perawat atau pun pegawai-pegawai rumah sakit.
Bagi hidung saya yang tidak mancung ini, rumah sakit seperti memiliki aroma magis tersendiri untuk membuat saya takut dan ciut. Seumur hidup saya belum pernah memeriksakan diri apalagi berobat di rumah sakit.Â
Paling mentok menjenguk sanak saudara yang sakit, itu pun cuma sebatas duduk manis di luar ruangan bersama kawanan nyamuk, meng-update status di sosmed dengan keterangan gambar 'Menunggu adalah Hal yang Paling Membosankan' sambil memakai masker mulut dua ribuan. Eh sampai mana tadi? Duh, cerita mulu. Mana sambil curhat pula.
Oke, lanjut.
Jadi, selama saya kekeuh dan keras kepala untuk tidak pergi ke dokter rumah sakit atau pun dokter praktik, saya memutuskan untuk melakukan riset sendiri di internet sembari tanya sana-sini pada kenalan-kenalan yang barangkali pernah mengalami hal yang sama dengan saya.Â
Bahkan, saya juga sempat melabuhkan pertanyaan di situs alodokter.com yang mana kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh salah seorang dokter. Hingga kemudian saya sampai pada satu titik kesimpulan di mana ternyata rahang saya mengalami sebuah gangguan atau disfungsi pada sendi yang bernama temporomandibular.
Berdasarkan penjabaran dari dr. Yan William pada situs alodokter.com, sendi temporomandibular merupakan hubungan antara rahang bawah dengan tulang kepala bagian temporal, di mana merupakan sendi yang berfungsi pada saat pergerakan membuka dan menutup mulut.Â
Mengalami gangguan tersebut pada sendi dapat menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri, kaku pada rahang, berbunyi ketika melakukan pergerakan pada rahang, kelelahan otot wajah, dan terkadang disertai bengkak pada daerah sendi tersebut.
Tapi, dahi saya kernyit ketika meneruskan penelusuran dan menemukan sebuah artikel yang juga membahas problem yang sama.Â