Industri halal di tanah air sangat potensial untuk di kembangkan sebagai negara dalam jumlah muslim yang paling terbanyak di dunia, indonesia juga berpotensi menjadi pusat halal dunia, selain menjadi produsen produk halal terbesar dunia dan indonesia menjadi salah satu pasar terbesar produk halal di dunia. Selain itu indonesia juga di harapkan menjadi rujukan negara -- negara lain di bidang halal.
Hal itulah yang membuat indonesia termotifasi mengadakan acara pameran (IHBFexpo) indonesia halal business & food expo rutin tiap tahun nya. Menurut ketua penyelenggara pameran, Rifda amarina mengatakan :" acara ini merupakan akses bagi pelaku UKM produk halal kepada pasar, selain itu IHBF juga mendorong pelaku UKM produk halal supaya mampu menguasai pasar produk halal hingga internasional, serta membangun kesadaran kepada masyarakat muslim tentang halal dan syariah". Pameran ini pun mendapat tanggapan positif dari beberapa peserta pameran, dirinya mengaku produknya tembus ke pasar internasional karena seringnya mengikuti acara pameran (IHBF) yang ke 4 kalinya. Dengan begitu di harapkan potensi UKM produk halal di indonesia semakin  berkembang hingga ranah internasional.
Berdasarkan  data yang dikutip dari roadmap dan strategi ekonomi halal indonesia, dari total USD 2,1 triliun nilai ekonomi halal dunia, indonesia berkontribusi sekitar 10% dengan membelanjakan sekitar USD 214 milyar pada tahun 2017. Dari sisi ekspor, kontribusi produk halal indonesia masih belum signifikan karena tercatat baru 3,8% dari total pasar halal dunia.
Potensi ekonomi halal dunia juga di perkirakan terus meningkat seiring bertumbuh nya perekonomian. Global state of islamic economic memperkirakan, permintaan produk halal global tumbuh 9,5% tahun ini atau bertambah sekitar USD 3,7 triliun.
Berdasarkan potensi tersebut tentu harus di serap agar indonesia yang notabene negara muslim terbanyak di dunia memperoleh manfaatnya. Untuk itu, perlu pengelolahan yang lebih baikdan terintegrasi agar indonesia tidak seterusnya hanya menjadi pasar bagi produk halal dari luar negeri.
Pembangunan UMKM di indonesia ini memberikan dampak yang signifikan dalam pendapatan devisa negara. Kita ambil contoh yakni provinsi jawa tengah memililiki peluang yang sangat besar namun banyak sekali hambatan yang harus di kembangkan terutaman UMKM halal.
Indonesia saat ini sudah masuk era pasar global, dimana keadaan suatu negara yang punya kebijakan dimana tidak ada sekat antar wilayah negara. di sini pemerintah di tuntut harus melakukan pengawasan ekstra dan pengendalian kegiatan ekspor dan impor. Mengenai masuknya negara indonesia ini di era pasar global, kita harus mempunyai strategi khusus dalam pemasaran global. Menurut viswanathan dan dickson (2006) menyatakan bahwa strategi pemasaran global di bagi menjadi dua yakni strategi pemasaran standart dan strategi yang di sesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah atau negara yang di pasarkan.
Secara politik, di indonesia punya banyak partai yang memiliki visi dan misi yang berbeda beda, seperti nasionalis, religiun dan nesionalis-religius. Menurut pandangan politik pula, setiap wilayah maupun daerah pasti memiliki kebijakan yang berbeda-beda karena adanya sistem otonomi daerah. demikian secara ekonomi pula, indonesia mempunyai tingkat kesenjangan paling tinggi secara ekonomi, dan pulau jawa lah yang merupakan pulau mayoritas paling tinggi penduduknya pun paling banyak, sedang yang selain di pualu jawa tingakat perekonomian nya rendah dan juga penduduknya minim. Demikian pula indonesia di lihat dari sisi sosial budaya, inndonesia memiliki beragam ras, agama, budaya dan prilaku sosialnya. Semua keragaman itu disebabkan secara grafis bahwa indonesia di pisah oleh beribu ribu pulau. Tapi tetap satu tujuan, binekha tunggal ika.
Analisis SWOT
KekuatanÂ
- UMKM yang banyak Hal ini merupakan produsen potensial penghasil barang halal.
- Masyarakat Indonesia secara umum mayoritas adalah muslim Banyaknya masyarakat muslim ini merupakan pasar potensial produk UMKM halal.
- Banyaknya masjid/mushola, pesantren dan lembaga pendidikan. Hal ini menjadi pusat literasi dan sosialisasi pengembangan UMKM halal.
- Banyaknya  lembaga keuangan mikro syariah yang tersebar di seluruh wilayah indonesia.  Hal ini menjadi sumber pembiayaan bagi UMKM halal untuk meningkatkan modal dan ekspansi usaha
Kelemahan
- Banyak UMKM halal yang belum tersertifikasi lebih 90%. Hal ini mengakibatkan UMKM halal bukan menjadi pemain pemain utama dalam industri.
- Jenis UMKM halal terkonsentrasi pada makanan dan turunannya. Dalam industri halal sebetulnya masih banyak jenis yang lainnya seperti travel, media, obat, kosmetik, pendidikan, keuangan, pakaian, seni dan budaya.
- Rendahnya skill dan pengetahuan SDM dalam pengelolaan UMKM halal. Sebagaimana keumuman UMKM adalah sumberdaya yang tingkat pendidikan rendah dengan kemampuan manajemen yang juga rendah.
Peluang
- Meningkatnya kepercayaan luar terhadap perekonomian dan industri. Dalam beberapa tahun terakhir perekonomian Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi dan stabil, sehingga hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dunia dan investor.
- Meningkatnya teknologi dan informasi. Dengan perkembangan teknologi dan informasi khususnya internet, maka semua informasi terkait UMKM halal dapat diketahui dan disebarkan melalui media tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Hal ini juga membuka ruang pemasaran online (market place) serta melalui berbagai media sosial dan platform lainnya.
- Perkembangan finansial technology. Perkembangan teknologi keuangan telah menjadikan transaksi keuangan semakin mudah, murah dan cepat, termasuk untuk pembiayaan bagi UMKM dan pembelian produk UMKM halal.
Ancaman
- Gencarnya produk halal dari luar yang telah memenuhi standar dan relatif lebih murah. Hal ini mengakibatkan pesaing produk UMKM halal semakin berat, apalagi produk halal dari luar menggunakan strategi pemasaran yang gencar dan telah memiliki brand yang kuat.
- Produk industri besar yang lebih bervariasi. Hal ini mengakibatkan konsumen lebih memiliki pilihan yang lebih banyak dengan berbagai diversifikasi jenis.
- Perbedaan mazab fikih yang menjadikan produk berbeda. Hal ini mengakibatkan masyarakat harus memiliki kemampuan yang lebih dalam hal fikih, khususnya untuk menetapkan jenis produk yang akan dipilihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H