Mohon tunggu...
M. Syahrul Akbar
M. Syahrul Akbar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

bermain klarinet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi-Z Memahami Narkoba dan Dampaknya

10 Juli 2024   19:10 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NARKOBA

            Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, Obat-obatan terlarang, dan  Zat Adiktif Bahan atau obat yang berasal dari tumbuhan sintetik dan semi sintetik atau bukan tumbuhan yang dapat menimbulkan akibat tertentu pada pemakainya. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba  karena ingin menikmati efek dan manfaatnya, bukan untuk pengobatan. Para penyalahguna narkoba  umumnya percaya bahwa zat-zat tersebut menjanjikan sesuatu yang akan memberikan mereka kesenangan, kenyamanan, kesenangan, dan ketenangan, meskipun hal tersebut terasa dibuat-buat (bukan nyata).

Gejala Fisik Pengguna Narkoba : Badan kurus, lemas, lesu, mata kemerahan, muka pucat, bibir hitam, badan gemetar, mata berair, keringat berlebih. Bahkan bisa berujung pada kematian.

Psikologis: Lamban dan lalai dalam bekerja, sering tegang dan gelisah, kurang percaya diri, paranoia, ketidakpercayaan, perilaku agresif, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung dan depresi, ragu-ragu pada diri sendiri.

Lingkungan Hidup: Kegiatan keagamaan terabaikan, masyarakat menarik diri dari keluarga dan lingkungan sekitar, menimbulkan masalah dan menjadi beban keluarga, pendidikan terputus, dan masa depan suram.

REMAJA

            Rasa ingin tahu tinggi, Saya ingin terbebas dari masalah, Mencari kesenangan, Mereka ingin diterima oleh kelompok/komunitasnya, Ada tekanan dari masyarakat. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan narkoba  juga berkaitan dengan karakteristik pengambilan keputusan remaja Remaja memiliki penilaian yang baik dan dapat mengambil keputusan yang bijaksana jika diberi cukup waktu  untuk berpikir. Namun, remaja terkadang  cenderung mengambil keputusan  emosional dibandingkan keputusan yang hati-hati, penuh pertimbangan, dan logis. Kenapa ini? bagian otak manusia terus berkembang hingga awal usia 20-an. Korteks prefrontal, pusat kendali otak yang bertanggung jawab untuk berpikir ke depan dan mempertimbangkan risiko dan manfaat, matang sepenuhnya setelah masa remaja. Di sisi lain, sistem limbik otak, yang bertugas mengatur emosi,  lebih cepat matang. Ketika remaja mengambil keputusan dalam situasi emosional, keputusan mereka sering kali lebih berkaitan dengan emosi (sistem limbik yang matang) dibandingkan dengan logika (korteks prefrontal yang belum matang).

TANDA-TANDA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Sebelum Dipakai:

Energik dan bersemangat, Rajin beribadah, Rajin bersekolah, Disiplin dan taat, Terbuka, santun, berbudaya, Aktif berteman dan bergaul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun