Masyarakat Jabungan yang mengetahui program ini sangat tertarik karena hal ini dirasa baru di daerah tersebut. Alasan lain karena maggot ini hanya membutuhkan sampah organik sebagai bahan pakan maggot-maggot tersebut.Â
Sampah organik yang dapat digunakan sebagai pakan berupa buah dan sayur busuk, daging busuk, hingga ampas kelapa yang terbuang. Tentu hal ini menjadi alasan murahnya budidaya maggot dalam hal pemberian pakan.Â
Sampah organik ini dapat didapatkan dari limbah rumah tangga setelah melalui tahap pemilahan sampah. Dalam pelaksanaan perintasan budidaya, mahasiswa KKN Undip juga mengajak masyarakat Jabungan langsung ke lapangan agar cara dan proses pembudidayaan mudah dipahami.
Kegiatan KKN Tematik Undip ini dilakukan 1,5 bulan dari tahap perizinan awal hingga sosialisasi akhir. Setiap mahasiswa yang tergabung dalam program KKN ini telah dibagi tugas dan jadwal secara merata dalam pembudidayaan maggot di Kelurahan Jabungan.Â
Dalam pembuatan budidaya maggot, mahasiswa Undip juga menambahkan inovasi berupa penerapan teknologi dalam budidayanya. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan nyata dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan. Penggunaan media digital seperti web sosial merupakan salah hal yang diterapkan dalam inovasi ini.Â
Tak hanya itu, mahasiswa yang berasal dari fakultas teknk juga ikut berinovasi dengan membuat alat pemantau kelembapan dan suhu media maggot secara otomatis. Diharapkan dengan inovasi ini dapat mempermudah proses budidaya hingga dapat dipasarkan secara luas.
Program KKN tematik ini diakhiri dengan sosialisi terakhir sekaligus penyerahan simbolis program budidaya maggot kepada masyarakat Jabungan yang akan mengelola budidaya maggot tersebut.Â
Dengan terbentuknya budidaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Jabungan dalam mengembangkan potensi pengolahan sampah. Dan dapat bermanfaat untuk mahasiswa Undip dalam belajar menerapkan langsung ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan.