Mohon tunggu...
Syahrul NurRizki
Syahrul NurRizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerajaan Kediri dan Tempat Wisata Bersejarah

1 Juni 2023   06:35 Diperbarui: 1 Juni 2023   07:43 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :Surabaya.com

Kerajaan Kediri

Kerajaan kediri atau kerajaan panjalu adalah sebuah kerajaan yang bercorak Hindu di jawa timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Doha, yang terletak di sekitaran kediri sekarang. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura,yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti pamwatan yang dikeluarkan tahun 1042. Kerajaan kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian pada tahun 1042 Masehi. Pembagian kerajaan tersebut dimaksudkan untuk menghindari pertikaian.

Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaanya karena kedua putranya bersaing memperebutkan Tahta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru yaitu Daha, sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama yaitu Kahuripan.

Menurut Nagarakretagama sebelum dibelah menjadi dua nama kerajaan yang dipimpin sudah bernama Panjalu. Jadi kerajaan Janggala lahir sebagai pecahan dari Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang sudah ditinggalkan Airlangga dan kemudian menjadi ibu kota Janggala. Wilayah Kerajaan kediri adalah bagian selatan kerajaan Kahuripan.

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Kediri

Kerajaan kediri runtuh ketika dipimpin Raja Kertajaya, diketahui bahwa dirinya berselisih dengan kaum brahmana pada sekitar tahun 1222. Kaum brahmana meminta perlindungan Ken Arok dari Kerajaan Tumapel (Singasari). Ken Arok berhasil menaklukkan Kertajaya beserta pasukannya, Hal ini menjadi Tonggak keruntuhan Kerajaan Kediri dan angin segar bagi Tumapel. Peristiwa tersebut membawa Tumapel di bawah kuasa Ken Arok menuju puncak kejayaan, Kerajaan kediri resmi berada dibawah kekuasan Tumapel.

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Masa kejayaan Kerajaan Kediri terjadi pada kepemimpinan Jayabaya. Jayabaya dikenal dengan kepemimpinan politik dan ramalan-ramalannya yang dibukukan dalam Jongko Joyoboyo. Di samping itu, sikap merakyat dan visi Jayabaya yang jauh ke depan membuatnya dikenang.

Tempat wisata sejarah di kediri yang berkaitan dengan era perkembangan zaman Hindu Budha, sebagai berikut

1. Candi Tengowangi

Candi ini merupakan sebuah lokasi wisata yang penuh sejarah. Kokohnya bangunan dari tahun 1400 masehi, meskipun umurnya sudah lebih dari 500 tahun relifnya masih bisa terlihat dengan jelas menghiasi setian sudut candi.

2. Candi Surowono

Candi Surowono dibangun untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Candi Surowono atau Candi Surawana merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Candi ini sesungguhnya bernama Wishnubhawanapura dan dibangun pada abad ke-14.

3. Situs Setono Gedong

Setono Gedong adalah situs peninggalan abad ke-12 yang diperkirakan masa peninggalan Prabu Joyoboyo. Di situs ini ditemukan logo Garudea yang merupakan lambang kerajaan Kediri.

4. Museum Airlangga

Museum Airlangga adalah tempat pertama yang cocok bagi anda untuk mengenal berbagai benda peninggalan sejarah. Di dalam destinasi ini, anda bisa menemukan berbagai barang peninggalan zaman Kerajaan Mataram Hindu. Objek wisata tersebut dulunya dibuka pada tahun 1992 Sampai dengan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun