Mohon tunggu...
Alkhan
Alkhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis pemula yang mencoba lebih baik

Dengan menulis, wawasan bertambah luas. Dengan membaca, yang sudah luas semakin bertambah luas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara di Balik Jendela

24 Agustus 2024   09:37 Diperbarui: 24 Agustus 2024   09:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, ketika langit desa dipenuhi bintang, Bima duduk di beranda rumahnya lagi. Ia menatap bintang-bintang itu sambil berpikir, "Demokrasi adalah tentang keberanian untuk berbicara, keberanian untuk mempertahankan suara kita. Selama masih ada suara yang menentang ketidakadilan, demokrasi akan tetap hidup."

Dengan semangat baru, Bima bertekad untuk terus memperjuangkan hak rakyatnya. Baginya, RUU Pilkada bukan hanya sekadar undang-undang, tapi cerminan dari seberapa besar bangsa ini menghargai suara rakyatnya. Dan ia akan memastikan, suara itu tidak akan hilang begitu saja di balik jendela kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun