Mohon tunggu...
Syahrul Hidayat
Syahrul Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - iman,ilmu,amal

#Alumni STKIPG PGRI SUMBAR #Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

3 Mei 2020   00:57 Diperbarui: 3 Mei 2020   19:26 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistim Pendidikan Nasional

Pada Sabtu 2 Mei 2020, Indonesia kembali memperingati satu di antara hari bersejarah dalam masa perjuangan menuju kemerdekaan, yakni Hari PendidikanNasional (Hardiknas),dimana setiap tanggal 2 Mei diperingati Hari Pendidikan Nasional. Sebagaimana dijelaskana bahwasanya Sistem Pendidikan di suatu negara didasarkan atas falsafah hidup negara itu sendiri.

Negara-negara Barat mempunyai falsafah hidup rasionalis, materialis dan progmatis membuat sistem pendidikannya yang bercorak rasionalis, progmatis dan materialis. Begitu pula dengan falsafah Negara Indonesia yaitu Pancasila, yang membuat sistem Pendidikan Nasional Indonesia bercorak yang tidak ditemui pendidikan pada sistem pendidikan lainnya. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Jika dilihat dari pengertian, bahwasanya istilah pendidikan berasal dari bahasa yunani "Paedagogie" yang artinya membimbing. John Dewey seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatis dan dinamis, pendidikan (education) diartikan sebagai "proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia''.

Disamping itu Ki Hajar Dewantara, sebagai tokoh Pendidikan Nasional sebagai pelopor dan peletak dasar dari perguruan Taman Siswa yang sangat progresif untuk para generasi sekarang dan generasi yang akan datang, memberikan pengertian tentang pendidikan, bahwasanya pendidikan merupakan daya-upaya untuk kemajuan budi pekerti (kekuatan, batin dan karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak).

Disamping itu Ki Hajar Dewantara menyebutkan sebuah istilah dasar, sehingga dasar itu terkenal dengan nama "Panca Darma". Dasar-dasar itu adalah dasar kemerdekaan, dasar kebangsaan, dasar kemanusiaan, dasar kebudayaan, dan dasar kodrat alam.

Dengan demikian, seperti yang dijelaskan dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,bahwasanya Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dimana Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam ranga mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu dan cakap (Bab II pasal 3 ayat 1-6).

Pendidikan dan Covid-19 

Seperti yang telah diberitakan oleh media, baik itu media sosial maupun media cetak, bahwasanya World Health Organization (WHO) telah menetapkan Virus Carona atau COVID-19 sebagai pendemi, karena telah lebih dari 100 negara di dunia. WHO sendiri mengartikan bahwsanya pandemi merupukan sebagai suatu masalah, dimana ketika situasi pupulasi seluruh dunia ada sebagian atau kemungkinan akan terkena infeksi tersebut dan berkemungkinan akan terkena sebagian mereka jatuh sakit. Jika dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwasanya pandemi adalah wabah yang berjangkik dimana-mana atau meliputi geografi yang luas.

Dengan demikian, Pandemi Covid-19 mengakibatkan berdampak dari berbagai sektor kehidupan seperti sosial, ekonomi dan termasuk juga pada Pendidikan. Berdasarkan situs UNESCO dikemukakan bahwa pendemi corona mengancam 577 juta pelajar di dunia. Sementara UNESCO menyebutkan total ada 39 negara yangg menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang tepengaruh mencapai 421.388.464 anak. Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas adalah 577.305.660. Sedangkan jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan tinggi sebanyak 86.034.287 orang. Penyebaran virus corona awal mulanya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun