Mohon tunggu...
Syahrul Novenda Ramadhanny
Syahrul Novenda Ramadhanny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka dengan kesehatan dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena TikTok di Tengah Pandemi sebagai Media Penghibur dan Dampak dari Kepopulerannya

31 Mei 2022   06:01 Diperbarui: 31 Mei 2022   06:08 2509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo temen-temen semua, di dalam artikel ini kita sama-sama akan membahas mengenai fenomena TikTok di tengah masa Pandemi ini. Fenomena apa yang terjadi? Bagaimana dampak dari kepopuleran TikTok sekarang ini? Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut marilah kita simak pembahasan berikut ini.

Teknologi dan informasi pada saat ini berkembang sangat pesat dan hampir semua aspek kebutuhan manusia dipengaruhi dan terkait dengan teknologi. 

Dengan adanya internet bisa tercapai hubungan dengan banyak orang pada waktu yang sama, di mana saja dan dapat menciptakan ruang baru untuk berinteraksi satu sama lain, baik dalam hal bisnis, urusan pekerjaan, urusan pendidikan, membeli barang, menjual barang atau hanya membangun citra diri tanpa bertemu secara langsung. 

Pengembang aplikasi juga tercipta dengan berbagai macam hal inovasi baru yang ditawarkan oleh banyak platform digital sesuai dengan kebutuhan manusia. Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah munculnya aplikasi terbaru yaitu aplikasi TikTok. 

Aplikasi Tiktok adalah salah satu aplikasi jejaring sosial dan platform musik video yang berasal dari negara Tiongkok yang memiliki durasi hanya 15 detik hingga 60 detik. Di China Tik tok dikenal sebagai Douyin yang secara harfiah merupakan teknik musik dalam waktu pendek atau singkat.

Aplikasi ini pertama kali di luncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri aplikasi Toutiao. Pada awal munculnya wabah covid-19, tepatnya pada bulan April 2020. 

Pengguna Tiktok meningkat hingga mencapai 37 juta pengguna. Aplikasi TikTok ini ternyata pernah diblokir oleh Kemenkominfo pada 3 juli 2018 namun pada 10 Juli 2018 pemblokiran permintaan ini diberhentikan oleh komenkominfo. 

Pihak tiktok menyanggupi permintaan dari kemenkominfo yaitu pertama membersihkan konten negatif, meningkatkan sistem keamanan produk dan penyaringan konten, membuat Community Guidelines khusus bagi pengguna di Indonesia, menunjuk Content Manager khusus untuk menjaga kualitas konten di Indonesia, menambah curator hingga 200 personil pada akhir tahun 2018, menaikkan umur minimal pengguna tiktok menjadi 13 tahun, membuka peluang kerja sama dengan LSM maupun organisasi sosial dan edukasi di Indonesia, memberikan jalur khusus bagi pemerintah Indonesia untuk pelaporan konten negative, membuka kantor untuk moderasi konten dan terakhir adalah terkait tombol untuk melaporkan konten negatif. 

Melansir dari Internal Data, saat ini pengguna TikTok di Indonesia mencapai angka 92,2 juta pengguna, dihitung per Juli 2021 dan jumlah ini terus meningkat. 

Aplikasi ini di tengah pandemi Covid 19 semakin banyak orang yang menggunakannya sebagai media hiburan, cara mengekspresikan kekesalan, mengeluarkan kreativitas untuk menghabiskan waktu dirumah. Fitur konten yang ada didalam aplikasi Tiktok ini mulai dari musik, stiker, video, editing video, voice over, sticker, duet, hingga dance.

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak konten kreator yang membuat konten dari rumah melalui tagar #samsamadirumah. 

Aplikasi TikTok juga membantu para pemerintah, tenaga medis, youtuber, dan influencer lainnya untuk mensosialisasikan pesan atau informasi berupa himbauan dan cara menggunakan konten yang menjadi sasaran untuk disebarluaskan oleh pemerintah, tenaga medis, youtuber dan influencer lainnya kepada masyarakat hingga ke seluruh dunia tanpa bertemu secara tatap muka. 

TikTok dapat menghilangkan rasa bosan dan stres akibat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di luar rumah. Aplikasi tik tok juga memiliki dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif.

Dampak Positif dari Penggunaan TikTok yaitu : (1) membantu para pelajar untuk belajar, pada aplikasi Tiktok terdapat konten untuk belajar. 

Seperti belajar bahasa inggris dan korea, matematika, fisika dan kimia yang bisa di dapatkan di platform TikTok. Isi dan tema video tersebut berguna apalagi bagi para pelajar yang saat pandemi harus belajar di rumah dan tidak bisa leluasa untuk bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dipahami; (2) membantu para pebisnis, aplikasi Tiktok bagi pelaku bisnis bisa digunakan untuk mempromosikan bisnis serta brandnya. Konten- konten dari Tiktok bisa digunakan untuk membangun brand yang bagus asalkan bisa dioptimasikan dengan baik dan benar atau mungkin bisa dengan cara bekerja sama dengan para influencer Tiktok yang sudah memiliki banyak followers atau pengikut; (3) membantu mengurangi stres, tiktok juga bisa menjadi tempat untuk mencari hiburan yang menarik. Terdapat banyak konten-konten lucu serta menarik yang bisa digunakan sebagai pereda stres. 

TikTok juga bisa membuat video-video lucu dan menarik sebagai cara untuk menghibur diri sendiri dan orang lain; (4) membantu untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari tiktok yang kontennya sudah viral atau terkenal, memiliki banyak followers dan mendapatkan like yang banyak.

Dampak Negatif dari Penggunaan TikTok yaitu : (1) membuang buang waktu, pengguna Tiktok biasanya bisa menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk membuat satu video karena biasanya pengguna Tiktok akan mempelajari keterampilan gerakan tubuh dengan mengikuti alunan musik; (2) menggunakan dan menonton video-video pada aplikasi Tiktok bisa membawa kita menjadi kecanduan; (3) pengaruh tiktok semakin kuat untuk mempromosikan bisnis, banyak anak muda yang mudah tegiur sehingga apapun barang yang sedang trend di Tiktok akan langsung di beli tanpa berpikir panjang dan mencari tau tentang kualitas dari barangnya; (4) pada saat membeli barang atau sesuatu melalui aplikasi tiktok banyak warga yang membuat video tentang review hasil dari pembelian barang tersebut, baik review tentang kekecewaan dari kualitas yang tidak sesuai dengan barangnya atau dari review kesenangan yang sesuai dengan kualitas barang yang dibelinya; (5) banyak konten negatif yang tidak cocok untuk ditonton, apalagi banyak warga Tiktok yang masih di bawah umur. 

Misalnya pembuat konten yang menyuguhkan video bertema "pornografi" yang biasanya memiliki banyak penonton dan muncul dalam beranda; (6) banyak anak muda dan anak anak di bawah umur yang meniru trend yang muncul di beranda atau pada saat fyp (For You Page) dengan video orang dewasa yang memakai baju kurang bahan dan joget yang kurang pantas untuk ditiru; (7) jam tidur yang tidak teratur, fitur aplikasi Tiktok ini memiliki banyak konten, sehingga sekali melihat video akan penasaran dengan video-video selanjutnya dan terus scrolling hingga tidak terasa waktu berlalu sampai larut malam. Dan akhirnya menjadi sering begadang dan dapat merusak waktu tidur yang sehat. Semua itu dilakukan agar tidak ketinggalan tren dan takut untuk melewatkan hal yang menarik.

Sebuah fakta bahwa selama pandemi Covid-19 ini mengakibatkan kecemasan semua orang, tetapi dengan adanya aplikasi Tiktok membantu beberapa orang untuk tetap terhibur selama diam dirumah. Tren TikTok di masa pandemi bukan sesuatu yang buruk. Penggunaan aplikasi Tiktok memiliki beberapa manfaat yang merubah orang menjadi pribadi yang lebih kreatif. Namun para pengguna tiktok juga harus tetap harus untuk memilah milah antara mana yang baik dan mana yang buruk.

Bagaimana teman-teman sudah mengetahui belum apa itu aplikasi TikTok dan bagaimana dampak yang ditimbulkannya? Dari adanya sedikit edukasi diatas diharapkan kita semua dapat mengambil beberapa dampak positifnya dan dapat menyaring segala bentuk dampak negatif dari adanya aplikasi TikTok ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun