Mohon tunggu...
Syahrul Rivaldy Irawan
Syahrul Rivaldy Irawan Mohon Tunggu... Akuntan - Freelancer | Aktivis Kemasyarakatan | Pemuda Handal | Fastabiqul Khairat | Aktivis Kepemudaan di Muhammadiyah

Hanya hamba Allah SWT yang tak luput dosa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pegunungan Malabar Bandung

2 Oktober 2024   21:58 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Malabar adalah salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.343 meter di atas permukaan laut dan menjadi bagian dari jajaran pegunungan yang mengelilingi Kota Bandung. Gunung Malabar terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nilai sejarah dan budayanya yang kental.

Geografi dan Ekosistem
Gunung Malabar dikelilingi oleh berbagai ekosistem yang kaya dan beragam. Bagian kaki gunung dipenuhi dengan perkebunan teh yang membentang luas, salah satunya adalah Perkebunan Teh Malabar yang dikelola sejak zaman kolonial Belanda. 

Hutan hujan tropis yang lebat mendominasi jalur pendakian menuju puncak, di mana pendaki dapat menjumpai beragam flora dan fauna, termasuk pohon-pohon besar, tanaman perdu, hingga burung-burung endemik. Satwa seperti lutung, babi hutan, dan berbagai jenis burung menjadikan hutan di lereng Gunung Malabar sebagai habitatnya.

Jalur Pendakian
Terdapat beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Malabar, namun jalur yang paling umum adalah melalui Desa Pangalengan. Pangalengan sendiri dikenal sebagai kawasan wisata dengan perkebunan teh yang indah dan beragam hasil bumi seperti susu segar. Dari sini, pendaki memulai perjalanan melalui jalur yang relatif bersahabat dan tidak terlalu teknis, sehingga cocok untuk pendaki pemula. Namun, pendaki tetap harus berhati-hati karena jalur ini cukup panjang dan melelahkan, terutama saat mendekati puncak.

Di sepanjang jalur, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan yang spektakuler---hutan yang sejuk dan lembap, sungai-sungai kecil yang mengalir jernih, serta udara segar yang menambah kesegaran selama pendakian. 

Ketika mendekati puncak, vegetasi semakin jarang, dan pendaki akan menemukan kawasan terbuka dengan panorama yang luas, memungkinkan mereka untuk melihat bentangan alam Kota Bandung dari ketinggian.

 Puncak Gunung dan Keindahan Alam
Puncak Gunung Malabar dikenal dengan nama "Puncak Besar." Dari sini, para pendaki disuguhi pemandangan luar biasa, mulai dari pegunungan yang mengelilingi Bandung hingga hamparan awan yang menutupi lembah di bawahnya. 

Jika cuaca mendukung, pendaki dapat melihat Gunung Gede, Gunung Pangrango, hingga Gunung Papandayan yang menjulang di kejauhan. Matahari terbit di puncak Malabar merupakan momen yang sangat dinanti karena cahaya keemasan matahari yang perlahan-lahan menyinari permukaan bumi memberikan pengalaman tak terlupakan.

Sejarah Stasiun Radio Malabar
Gunung Malabar juga memiliki sisi sejarah yang kaya. Salah satu warisan sejarah yang paling terkenal di lereng gunung ini adalah Stasiun Radio Malabar, yang dibangun pada masa kolonial Belanda, sekitar tahun 1923. 

Stasiun ini menjadi salah satu stasiun pemancar radio terbesar pada masanya dan berfungsi sebagai pusat komunikasi antara Belanda dan Hindia Belanda. 

Pendirian stasiun radio ini menjadi simbol kemajuan teknologi komunikasi pada saat itu, dengan jaringan pemancar yang mampu mengirimkan pesan dari Belanda ke Indonesia secara langsung, melintasi lautan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun