Pandemi covid-19 sudah berlangsung  hampir 2 tahun sejak Desember 2019. Virus ini tidak hanya berdampak terhadap bidang kesehatan saja, namun seberdampak terhadap semua bidang kehidupan yang ada, seperti bidang ekonomi, politik, industri dan yang lainnya. Begitu pula bidang pendidikan yang terkena dampak dari pandemi covid-19.
Melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), pemerintah berupaya untuk melakukan pencegahan dampak covid-19 di bidang pendidikan dengan melakukan penyesuaian pembelajaran bagi guru, siswa dan orang tua yang sejalan dengan peningkatan status darurat covid-19 di Indonesia.
Upaya tersebut dapat dilihat pada Surat  Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan covid-19 pada suatu pendidikan.
Seluruh pembelajaran di sekolah kini menjadi dirumahkan,baik bagi guru maupun siswa, peraturan pemerintah untuk melakukan pembelajaran secara daring dilakukan untuk pencegahan dampak dari covid-19 di bidang pendidikan.Â
Hal ini menuntut kepada seluruh satuan jenjang pendidikan, begitu pula sekolah dasar. Kendala yang ada seperti tidak ada kuota,sinya, maupun handphone bagi siswa maupun orang tua merupakan kendala yang cukup besar. Mengingat pembelajaran daring sangat membutuhkan handphone, kuota serta sinyal yang mendukung.
Pada kegiatan mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2021 di SDN BOJONG JENGKOL 02. Masalah masalah pendidikan seperti diatas menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring.
Kepala sekolah SDN BOJONG JENGKOL 02 ,Yeyen Suyeti berpendapat bahwa pembelajaran daring memiliki banyak kendala terutama  handphone yang menjadi media antara guru dan siswa, serta sangat menerima dengan baik program peningkatan pembelajaran daring oleh mahasiswa KKN.
"Kendala kendala yang ada seperti ketiadaan Handphone, kuota,dan sinyal memang tidak bisa dipungkiri. Untuk pembelajaran daring tatap maya dengan google meet dicoba saja,kita tidak akan tahu apabila tidak dicoba" ujar Yeyen.
Dengan persetujuan tersebut, mahasiswa KKN mengadakan pembelajaran tatap maya pertama kali di SDN BOJONG JENGKOL 02 untuk kelas 3 menghasilkan respon yang beragam bagi guru,siswa dan  terutama bagi orang tua.
Kendala seperti yang telah di sebutkan,dapat teratasi dengan kesungguhan orang tua dalam memberikan fasilitas belajar bagi anak, siswa yang tidak memiliki handphone dapat memakai handphone sanak saudara atau ikut bersama dengan teman kelas terdekat untuk tetap dapat mengikuti pembelajaran tatap maya.
Kesungguhan guru dalam memberikan pembelajaran, semangat belajar siswa, serta usaha yang serius dari orang tua agar anak-anak tetap mendapatkan pembelajaran yang baik adalah kunci untuk menyelesaikan masalah dan kendala yang ada pada saat pembelajaran daring masa pandemi covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H