Mohon tunggu...
Moch Syahroni
Moch Syahroni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil ini merupakan data valid dari pengguna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun untuk laporan KKN Posko 3 Desa Tamanayu, Kec. Pronojiwo, Kab. Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyambut Pendidikan Era Digital Society 5.0

8 Juni 2022   02:05 Diperbarui: 8 Juni 2022   02:09 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peserta didik bisa saja berhadapan dengan robot yang dikendalikan pendidik. Tetapi, dengan adanya sistem yang baru di era ini peran guru tidak akan terganti oleh teknologi. Karena disini terdapat peran guru yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi, diantaranya adalah interaksi secara langsung di kelas,

ikatan emosional antara guru dan siswa, dan juga penanaman karakter dan teladan seorang guru. Guru hanya bisa berkolaborasi dengan robot tetapi tidak bisa menggantikan guru secara total.

Pertanyaan besarnya adalah apakah sanggup Indonesia menerapkan Indrusti Society 5.0 dengan melihat masyakat yang begitu majemuk yang tersebar diberbagai pulau dan beribu suku ras dan budaya, banyak tempat pelosok yang masih sedikit tersentuh oleh teknologi,

karna keterbatasan akses jaringan, adanya corona yang dituntut untuk melakukan sekolah daring itupun menjadi hal yang menekan terhadap masyarakat ini yang mempunyai anak sekolah, karna mereka masih gaptek (gagap teknologi) bahkan masih baru mengenal teknologi ketika terdesak corona tersebut, 

tidak bisa kita pungkiri teknologi itu memang penting dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh, Revolusi Industri 4.0, perlu diarahkan pada peran generasi Z, tentunya sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. 

Generasi Z adalah generasi yang begitu gandrung pada Revolusi Industri 4.0. Generasi yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini tentunya perlu disiapkan mulai sekarang.

Generasi Z memiliki perilaku egaliter, tidak birokratis, kreatif inovatif dan inspiratif. Bahkan pola kerja mereka dibangun dengan ketrampilan interpersonal yang sangat kuat, dan tidak suka birokrasi berkepanjangan. Konsekuensinya mereka cenderung individual, 

dan tergantung teknologi digital. Sering kita temui di caffe, kampus, sekolah, bahkan dirumah ketika ada anak kumpul kebanyakan mereka sibuk dengan handphonenya sendiri tanpa menghiraukan teman yang ada disampingnya, terasa jauh dengan orang yang dekat dan terasa dekat dengan orang yang jauh.

Masyarakat masih tidak terlalu ahli dalam keterampilan secara teknologi, untuk membangun keterampilan masyarakat, khususnya Generasi "Z" butuh pemahaman seimbang antara Revolusi Industri 4.0 dengan basis teknologi, dan Society 5.0. yang berbasis spiritualitas dan kebudayaan.

Kesimpulanya adalah pendidikan butuh dengan teknologi yang terus berkembang akan tetapi bukan hanya teknologi yang bisa menjalankan suksesnya pendidikan, teknologi hanya sebagai alat penunjang untuk kolaborasi dengan guru, karna jika tenaga pendidik/guru tidak sepenuhnya bisa digantikan oleh robot, 

karna Indonesia merupakan Negara yang masyakatnya sangat beradap, saling menghargai dan menghormati, system kekeluargaanya sangat kental. Itu semua tidak bisa dilakukan oleh robot, meskipun bisa akan lucu jika murid menghormati robot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun