Mohon tunggu...
Syahriza Arif Lubis
Syahriza Arif Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Hi, perkenalkan nama saya Syahriza Arif Lubis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jakarta Lahir dari Darah Para Syuhada

22 Juni 2021   08:17 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:30 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di penghujung abad ke-15, Portugis menemukan jalan ke Timur Jauh (Asia) lewat Tanjung Pengharapan. Goa (India) berhasil direbut pada tahun 1510 atas perintah Afonso de Albuquerque. 

Pada tahun 1511, Kesultanan Malaka dihancurkan oleh armada Portugis yang juga dipimpin Afonso Albuquerque, melihat kejadian seperti itu, armada Kesultanan Demak yang baru berdiri di Jawa tidak biasa tinggal diam. 

Bersama kerajaan Palembang dan kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatra, mereka menyerbu Portugis yang berada di Malaka, pada tahun 1513 di bawah pimpinan Adipati Unus, namun Portugis berhasil mengalahkan Kesultanan Demak serta kerajaan-kerajaan di Sumatra yang bersekutu dengan Kesultanan Demak. Selanjutnya Portugis menyebrang ke Sumatera, Kesultanan Samudera Pasai berhasil direbut oleh Portugis pada tahun 1521.

Fadhillah Khan (Fatahillah/Faletehan) putra seorang Ulama dari Kesultanan Samudera Pasai, beliau menuntut ilmu di Mekkah, sepulang dari Mekkah mengetahui Kesultanan Samudera Pasai telah dikuasai Portugis, Fadhillah Khan (Fatahillah) terpaksa mengalihkan tujuannya ke Kesultanan Demak. 

Di Kesultanan Demak Fadillah Khan sangat dihormati oleh masyarakat Demak, Kemudian Fadhillah dinikahkan dengan Ratu Pembayun, putri dari Sultan Demak yang pertama yaitu Raden Fattah, kemudian juga dinikahkan dengan Ratu Wulung Ayu, anak dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), janda Adipati Unus.

Pada tahun 1512 Portugis ke Maluku, perilaku Portugis terhadap rakyat Maluku sangat kejam, mereka bukan hanya ingin berdagang, tetapi juga mendirikan benteng dan membantai penduduk Maluku menggunakan senjata api sedangkan penduduk hanya menggunakan senjata panah dan tombak. 

Sasaran portugis selanjutnya, adalah ujung barat pulau Jawa, dengan membujuk raja Pajajaran, membuat perjanjaian Benteng di Sunda Kelapa. Perjanjian tersebut sangat meresahkan kesultanan-kesultanan di seluruh Nusantara, akhirnya penguasa Ternate, Tidore, dan Hitu memberi utusan untuk menemui Sunan Giri di Jawa, orang Maluku meminta kepada Sunan Giri untuk memengaruhi seluruh Wali dan Sultan Demak agar mereka menghalangi niat Portugis yang ingin menanamkan kekuasaanya di tanah Jawa, tetapi Sunan Giri hanya biasa berjanji menuruti permintaan orang Maluku tersebut kesahabatnya yaitu Trenggono (Sultan Demak), Sunan Giri mengutus dua orang dari Giri untuk mengabarkan bahwa Sunan Giri, meminta Kesultanan Demak untuk menghalangi Portugis yang ingin membangun benteng di Sunda Kelapa, namun pada saat itu armada Kesultanan Demak masih lemah, akibat kekalahan melawan Portugis pada tahun 1513 di Malaka. 

Pada saat itu juga Sunan Kudus dan Kalijaga mendatangi Sultan Trenggono dan memengaruhi Sultan Trenggono untuk tetap melawan Portugis, walaupun armada Kesultanan Demak saat itu masih lemah, demi menegakkan yang Haq dan melenyapkan yang Batil, Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga berhasil membujuk Sultan Trenggono untuk tetap melawan Portugis dengan mengutus Fadhillah Khan menjadi pangilma perang Kesultanan Demak dalam melawan Portugis, karena selain pandai dalam hal Agama, Fadillah Khan memiliki pengalaman berperang saat di Mekkah, pada saat itu Turki merebut kedua tanah haram dari kekuasaan bani Abbas, pada saat itu Fadillah Khan berada di pihak bani Abbas.

Mendengar usulan Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus, Fadhillah Khan sangat setuju dengan usulan tersebut, dengan mengobarkan semangat Jihad Fisabilillah, selain itu Fadhilah Khan ingin membalas dendam terhadap Portugis, karena sudah menghancurkan Negerinya (Samudera Pasai). 

Mengetahui kekuatan Portugis sangat kuat Fadhillah Khan dengan strategi perangnya  mengusulkan Kesultanan Demak melakukan persiapan perang secara diam-diam tanpa sepengetahuan Portugis, dengan dibantu pasukan yang berasal dari Madura, pasukan mualaf bekas kerajaan Majapahit, dan pasukan dari Makassar dan Maluku, mereka diajak berjihad bersama-sama untuk melawan Portugis, dengan bantuan dari masyarakat dari Palembang, Fadhillah Khan mempelajari peta darat dan laut Sunda Kelapa, yang diambil dari kapal Portugis oleh orang Palembang, Fadhillah Khan membagi armada dengan dua jalur, yaitu jalur darat dan jalur laut. 

Jalur Laut dipimpin oleh laksamana Kim San dengan mengajak orang Tionghoa untuk berjihad. Sedangkan jalur darat dipimpin oleh Adipati dari Kesultanan Demak. 

Mengetahui bahwa Portugis akan segera mendirikan Benteng di Sunda Kelapa. Pasukan Fadhillah Khan segera mengepung Sunda Kelapa secara diam-diam, walaupun kerajaan Pajajaran bersekutu dengan Portugis, tetapi Fadhilah Khan tidak ingin Kesultanan Demak berperang malawan kerajaan Pajajaran, karena Raja Pajajaran masih ada hubungan persaudaraan dengan Sunan Gunung Jati. 

Pada malam hari, tanpa sepengetahuan Portugis, pasukan Kesultanan Demak yang melewati jalur darat, berangkat dari Kesultanan Demak menuju pelabuhan Sunda Kelapa melewati Cirebon, sedangkan Fadhillah Khan bersama laksamana Kim San melewati jalur laut ke Cirebon untuk menemui Sunan Gunung Jati, Fadhillah Khan meminta agar mengurangi pertumpahan darah dengan Kerajaan Pajajaran, sebab Raja Pajajaran masih ada hubungan darah dengan Sunan Gunung Jati, lalu Sunan Gunung Jati pun memerintahkan para Adipatinya untuk berjihad membantu Fadhillah Khan melawan Portugis

Fadhillah Khan bersama laksamana Kim San berangkat dari Cirebon menuju Banten untuk mengepung Portugis yang berada di Sunda Kelapa. Dan bertemu Maulana Hasanudin, sementara itu tentara Pajajaran sudah mengetahui persembunyian dan menyerang pasukan Fadhillah Khan yang berada dijalur darat, sehingga banyak yang terluka dan gugur akibat serangan dari kerajaan Pajajaran. 

Strategi perang Fadhillah Khan adalah mengepung Portugis melalui jalur darat, sedangkan laksamana yang mempimpin melalui jalur laut hanya untuk mengalihkan perhatian armada Portugis. Pada malam hari pasukan Fadhilah Khan meninggalkan Banten menuju Sunda Kelapa, sementara itu ratu wilayah Pajajaran yang menentang Raja Pajajaran satu-persatu dihancurkan oleh pasukan Pajajaran. 

Sementara itu Fadhillah Khan memberi motivasi kepada pasukannya agar tidak gentar saat melawan Portugis yang disenjatai dengan meriam. Sebelum kedatangan Portugis ke Sunda Kelapa, pasukan Fadhillah lebih dahulu sampai ke Sunda Kelapa. 

Kala itu Portugis memiliki persenjataan yang sangat canggih, yaitu meriam, sedangkan pasukan Fadhillah Khan (Fatahillah) hanya menggunakan pedang dan panah sebagai senjata, namun hal tersebut bukan menjadi halangan bagi pasukan Fadhillah Khan untuk mengusir Portugis yang ingin menguasai wilayah Sunda Kelapa. 

Dengan menyerukan kalimat "Allahu Akbar!" Fadhillah Khan memberi komando pasukannya untuk berjihad melawan Portugis, sementara laksamana yang memempin jalur laut menyerang Portugis dari belakang, sehingga saat itu Portugis terkepung oleh pasukan Fadhillah Khan, sehingga peperangan dimenangkan oleh pasukan Fadhillah Khan

Setelah pertempuran itu terjadi, pada tanggal 22 Juni 1527, Sunda Kelapa berhasil dibebaskan dari ancaman kekuasan Portugis. Saat itu Fadhillah Khan (Fatahillah) sangat bersyukur kepada Allah, saat bersyukur itulah mereka mengingat surah Al-Fath: 1 "Inn fatan laka fat-am mubn", "fat-am mubn" (Kemenangan yang nyata) yang berarti Jayakarta. Kemudian nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta (Kemenangan yang nyata), namun saat masa penjajahan Belanda nama tersebut diubah menjadi Batavia, dan pada era kemerdekaan nama Batavia diubah menjadi Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun