Mohon tunggu...
Syahrizal Achmad
Syahrizal Achmad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

- Photoshop CC - Kaskus Geek - Co-Founder Kilas Kriminal - Politics - Law

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

RPTRA, Ruang Publik Impian Anak

27 September 2015   22:13 Diperbarui: 27 September 2015   22:40 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Taman di dalam RPTRA Bahari"][/caption]

 

Jakarta adalah kota Metropolitan yang jumlah penduduknya mencapai 9.988.495 jiwa. Kota ini seakan menjadi sebuah harapan bagi sebagian besar masyarakat yang berharap mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang besar. Namun…inilah Jakarta, kota yang setiap harinya disibukkan dengan berbagai aktivitas manusia yang sebagian besar adalah orang-orang yang bekerja di perkantoran.

Dengan aktivitas orang dewasa yang setiap hari mereka lakukan, tampaknya mempengaruhi kebiasaan anak-anaknya dalam menikmati masa kecil mereka. Dahulu kita sering dimanjakan dengan pemadangan anak-anak kecil yang bermain di lapangan bersama dengan teman-temannya, seperti permainan tak umpet/petak umpet, petak jongkok, galasin, gundu, dll. Namun…kini semuanya telah berubah. Anak-anak sudah terbiasa bermain dengan papan elektronik mereka masing-masing yang biasa disebut dengan Handphone ataupun Tablet. Akibatnya mereka kurang mengenal permainan-permainan jadul yang biasa dimainkan sekitar tahun 80-90an.

Mungkin kita tidak bisa menyalahkan perkembangan jaman yang cepat sekali berlalu. Kalau dahulu mudah kita temui lapangan atau lahan kosong yang dapat dijadikan tempat untuk berkumpul dan bermain dengan teman, tetapi kini kita sulit sekali menemukan lahan kosong yang berada di dekat rumah. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan anak-anak saat ini kurang menikmati masa indahnya, yaitu bermain dan belajar di alam terbuka.

 

Public Space for Children / Ruang Publik Untuk Anak

Tahun ini PBB mengambil tema “Public Space for All”. Tema ini menarik mengingat masih kurangnya jumlah ruang publik di Indonesia. Ruang publik di Indonesia memang sudah banyak, akan tetapi jika kita membuka mata, berapa banyak ruang publik yang khusus didedikasikan untuk anak-anak?

Indonesia butuh banyak ruang publik yang didedikasikan khusus untuk masyarakat khususnya anak-anak Indonesia. Saat ini jumlah ruang publik untuk anak masih dikatakan kurang. Memang, sudah banyak kota-kota besar di Indonesia yang menyediakan fasilitas ruang publik seperti di Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya. Akan tetapi ruang publik tersebut sering kali kita dapati kurang dirawat atau justru dijadikan sebagai tempat ABG untuk berduaan bersama orang tercinta/pacaran.

 Lantas dimana ruang untuk anak???

 

Mengenal Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)

 [caption caption="Tulisan RPTRA Bahari, didepan pintu masuk/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Pada tahun 2015 Pemprov DKI Jakarta menggalangkan program kerja mendirikan RPTRA yang bertujuan untuk menyediakan ruang berupa taman untuk bermain dan tumbuh kembang serta menjadi tempat berinteraksi yang menjanjikan bebas polusi dan hijau. RPTRA ini dibuat sebagai bentuk peduli pemerintah pemprov DKI Jakarta untuk mnyediakan tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh anak-anak Jakarta. Program ini merupakan hasil kerjasama beberapa pihak yang menurut sumber yang saya baca menggunakan aggaran dari Corporate Social Responsibility (CSR) (Sumber Informasi).

[caption caption="Prasasti peresmian RPTRA yang ditanda tangani oleh Gubernur DKI Jakarta/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Mungkin saat ini Jakarta baru memiliki 6 RPTRA, target yang ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah sebanyak 60 dan tahun depan jumlahnya menjadi 150.

Pada tanggal 21 Mei 2015 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan RPTRA yang terletak di kawasan Gandaria yang diberi nama RPTRA Bahari, dikutip dalam Kompas.com artikel berjudul “Didampingi Veronica, Ahok Resmikan RPTRA Gandaria”, Gubernur DKI Jakarta itu pun berkata "Saya mengucap syukur, saya lihat, anak-anak bermain senangnya luar biasa. Pas saya lihat anak-anak main, saya terbayang waktu saya kecil karena ibu saya suka bilang anak kreatif enggak boleh main di dalam rumah saja, tetapi harus main outdoor juga,".

Pak Gubernur lantas menjelaskan bahwasanya program ini merupakan wujud dari Kota Jakarta sebagai Kota Layak Anak sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2010.

 

RPTRA BAHARI dan Fasilitasnya 

Setelah sekian lama saya pensaran dengan RPTRA ini, akhirnya hari ini saya dapat berkunjung ke RPTRA Bahari yang lokasinya tak jauh dari Pondok Indah, tepatnya di daerah Gandaria. Siapa sangka dibalik megahnya rumah dan bangunan yang terletak dikawasan elit ini masih kita jumpai pemukiman perkampungan yang menjadi salahsatu lokasi dibuatnya RPTRA Bahari.

Saya langsung jatuh hati dengan tempat ini, bagaimana tidak tempat ini bagaikan tempat yang penuh dengan anak-anak yang bermain dan belajar. Sungguh pemadangan yang amat jarang saya jumpai di Jakarta. Anak-anak di tempat ini dengan leluasanya bermain dan berkumpul bersama teman-temannya.

Sungguh hebat program dari Pemprov DKI Jakarta ini, menghadirkan sebuah taman yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Antara lain:

  1. Perpustakaan
  2. Lapangan Badminton
  3. Lapangan Futsal
  4. Kafe
  5. Posyandu
  6. PAUD
  7. Fasilitas Taman Bermain
  8. Kolam Ikan
  9. Taman kecil yang berisikan berbagai jenis pohon dan tanaman
  10. Tempat Parkir

 [caption caption="Salahsatu permainan di RPTRA Bahari/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Semua fasilitas ini disediakan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya anak-anak ataupun karangtaruna di wilayah tersebut. Di tempat ini juga terdapat petugas yang bertugas untuk merawat tanaman-tanaman yang ada.

[caption caption="Petugas di RPTRA Bahari sedang menyirami tanaman/Dok.Pribadi"]

[/caption] 

[caption caption="Tanaman yang tersusun rapi dan terawat/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Belom selesai sampai disini, di tempat ini sering diadakan acara yang bersifat edukatif yang sasarannya adalah anak-anak sekolah yang ingin belajar ataupun mengasah kreatifitasnya. Salahsatunya dengan belajar menari.

[caption caption="Anak-anak antusias dalam belajar menari/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Satu hal yang tak boleh dilupakan dari adanya ruang publik ini, yaitu larangan untuk merokok. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta No.75 Tahun 2005. Bisa kita lihat adanya spanduk berisikan larangan merokok di tempat ini.

 [caption caption="Terpampang juga spanduk yang menyatakan area bebas rokok/Dok.Pribadi"]

[/caption]

Hadiah Terindah Untuk Anak-Anak

Setelah sekian lama anak-anak DKI Jakarta kurang mempunyai tempat yang berfungsi sebagai sarana belajar dan bermain secara aman dan nyaman, inilah hadiah yang sekiranya dapat membuat anak-anak DKI Jakarta bisa tersenyum dan menikmati masa-masa indah mereka.

Jika orangtua khawatir dengan keamanan dan kenyamanan jika anak-anaknya bermain diluar rumah, kini dengan adanya RPTRA yang dibangun di berbagai lokasi di DKI Jakarta semoga saja dapat menjawab rasa khawatir dari orangtua yang selama ini tidak mengizinkan anaknya bermain diluar ruangan/rumah.

Setiap anak sebenarnya hanya ingin hal yang sederhana, dapat bermain bersama dengan teman-temannya..setuju? Jangan sampai anak-anak kita tidak dapat merasakan indahnya bermain di luar ruangan bersama teman-temannya.

Ini merupakan hadiah yang indah untuk anak-anak, karena jika kita ingin berkunjung ke RPTRA di DKI Jakarta, tidak dikenakan biaya apapun..alias gratis.

 

Salam Kompasiana...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun