Mohon tunggu...
Syahriza Azizan Sayid
Syahriza Azizan Sayid Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia merdeka yang sedang mencari keridhoan-Nya

Alhamdulillah sae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM-DR UIN Malang Berdayakan Pelajar NU Wates Melalui Pelatihan Budidaya Lele Memanfaatkan Probiotik

31 Januari 2022   16:29 Diperbarui: 31 Januari 2022   16:31 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKM-DR dengan pemateri dan juga peserta pelatihan budidaya lele (Dokpri)

Wates, Blitar -- Pada hari Minggu (16/01/22) Mahasiswa KKM-DR 2021/2022 UIN Malang mengadakan program pelatihan budidaya lele memanfaatkan probiotik bersama kader IPNU-IPPNU PAC Wates. Program ini bekerja sama dengan Bapak Enggo selaku pemateri dan juga pelaku budidaya lele dengan memanfaatkan probiotik. Kegiatan ini dilakukan mulai jam 08.00 -- 14.00 WIB.

Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan sub sektor pemberdayaan ekonomi dari seluruh kegiatan KKM-DR Mahasiswa UIN Malang yang meliputi pemberdayaan kesehatan, pemberdayaan pendidikan,dan pemberdayaan ekonomi. Adapun pemilihan IPNU IPPNU sebagai sasaran adalah untuk menanamkan jiwa wirausaha sejak dini dan juga agar lembaga usaha mandiri IPNU IPPNU PAC Wates dapat berdikari.

Rekan Reza, salah satu anggota kaderisasi IPNU PAC Wates mengatakan, "IPNU-IPPNU itu kan sering membuat kegiatan-kegiatan besar, pastinya kan setiap kegiatan butuh dana untuk kelancarannya. Sedangkan dari dulu itu kita hanya mengajukan dana bantuan kepada pembesar NU MWC Wates. Lama-kelamaan sungkan juga kalo terus-terusan begitu. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan Lembaga Usaha Mandiri IPNU IPPNU menjadi berdikari dan dapat memberdayakan kader-kader IPNU-IPPNU PAC Wates", ujarnya.

Selain faktor tersebut, secara kebetulan kegiatan ini terselenggara karena cerita bapak Enggo kepada salah satu mahasiswa KKM-DR mengenai permintaan pesanan frozen lele kepada bapak Enggo yang membeludak sedangkan produksinya masih sangat terbatas sehingga dia membutuhkan supplier. Sebelumnya Bapak Enggo mengambil lele untuk menutupi kekurangan stocknya dari daerah Wlingi dan Kesamben yang notabenenya berjarak jauh dari Wates, sekitar 1 jam jika ditempuh menggunakan sepeda motor. Peluang ini dijadikan dasar Mahasiswa KKM-DR desa Wates untuk mengadakan kegiatan ini karena sejatinya KKM-DR adalah memberikan solusi dan jawaban atas masalah yang dihadapi oleh warga lokasi fokus kegiatan KKM-DR tersebut.

Pemaparan materi oleh Bapak Enggo (Dokpri)
Pemaparan materi oleh Bapak Enggo (Dokpri)

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi di dalam ruangan oleh Bapak Enggo yang merupakan pelaku usaha budidaya lele dan sudah berjalan selama hampir satu tahun di desa Wates. 

Dalam pemaparanya, ia menjelaskan berbagai aspek dalam budidaya lele mulai dari manajemen pakan, manajemen keuangan, manajemen budidaya,bahkan hingga manajemen pemasarannya. 

Kegiatan ini bukan hanya penjelasan belaka, namun juga praktek pembuatan kolam, manajemen kolamsebelum diberi air, manajemen  air pra lele dimasukkan ke kolam, praktek pembuatan probiotik, hingga praktek memasukkan lele agar dapat beradaptasi dengan air dan tidak stres setelah dimasukkan ke kolam.

Praktek pemberian pakan (Dokpri)
Praktek pemberian pakan (Dokpri)

Pelatihan ini diikuti oleh 10 kader IPNU IPPNU PAC Wates dan 3 kader utusan IPNU IPPNU PAC Binangun. Mereka sangat antusias terhadap kegiatan ini, terbukti dengan mereka berebut untuk menjawab pertanyaan dari pemateri. Dan bagi mereka yang berhasil menjawab dengan baik dan benar akan mendapatkan hadiah berupa satu bungkus lele frozen siap masak yang diproduksi oleh Bapak Enggo.

Pemberian Hadiah bagi peserta yang aktif menjawab pertanyaan (Dokpri)
Pemberian Hadiah bagi peserta yang aktif menjawab pertanyaan (Dokpri)

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberdayakan kader-kader IPNU IPPNU PAC Wates agar terasah skill wirausahanya dan agar memiliki jiwa-jiwa wirausaha mengingat generasi PAC Wates hari ini adalah calon penyongnyong bonus demografi pada golden age Indonesia di 2045. Selain itu juga agar membantu Bapak Enggo untuk mendapatkan supplier yang sesuai dengan standard kualitas untuk dijadikan frozen.

Forzen Lele produksi Bapak Enggo (Dokpri)
Forzen Lele produksi Bapak Enggo (Dokpri)

Kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, namun juga terus berlanjut hingga setelah acara itu terselenggara. Kegiatan tersebut adalah Rencana Tindak Lanjut pasca pelatihan yang dibina langsung oleh Bapak Enggo.

"Harapannya adalah dari anak-anak IPNU ini bisa berkembang hingga ke temen-temennya,atau bahkan ke keluarga dan tetangganya sehingga branding Wates bukan hanya Republik Melon, melainkan juga menjadi Republik Lele. Amin", Ujar Bapak Enggo dipenghujung acara penutupan kegiatan pelatihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun