Mohon tunggu...
Syahriza Azizan Sayid
Syahriza Azizan Sayid Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia merdeka yang sedang mencari keridhoan-Nya

Alhamdulillah sae

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sayan dan Gera'an, Implementasi Semboyan "Hurub Hambangun Praja"

8 Mei 2020   23:13 Diperbarui: 10 Mei 2020   13:07 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar warga sedanng gera'an membangun plang di jalan (sumber: doc. pribadi penulis)

     Bukan hanya kaum pria yang melakukan sayan dan gera'an, biasanya juga para ibu ikut menyukseskan kegiatan ini dengan cara membantu pemilik rumah memasak makanan untuk orang-orang yang sedang melakukan sayan dan gera'an.

Gambar warga sedang melakukan gera'an penyemprotan lingkungan (sumber: doc. pribadi penulis)
Gambar warga sedang melakukan gera'an penyemprotan lingkungan (sumber: doc. pribadi penulis)

   Seperti yang telah terjadi sekarang adalah masyarakat melakukan gera'an melawan pandemi Covid-19. Mereka melakukan penyemprotan disejumlah titik, seperti ditempat-tempat ibadah, rumah-rumah warga, jalan raya, dan beberapa titik yang sering digunakan untuk berkumpulnya orang-orang. Selain itu mereka juga mendirikan posko relawan Covid-19 di setiap titip sudut desa. 


Gambar warga sedang berjada di gerdu (po jaga) (sumber: doc. prinadi penulis)
Gambar warga sedang berjada di gerdu (po jaga) (sumber: doc. prinadi penulis)

     Selain itu, dampak Covid-19 ini adalah maraknya kegiatan kejahatan seperti maling. Baru-baru ini sangat ramai mengenai maling yang merajalela menjarah rumah warga dan mengambil barang-barang berharga nya. Karena hal tersebut masyarakat desa Sukorejo bersatu untuk melawannya dengan cara gera'an mendirikan gerdu (pos jaga) disetiap sudut desa. 

Gambar warga sedanng gera'an membangun plang di jalan (sumber: doc. pribadi penulis)
Gambar warga sedanng gera'an membangun plang di jalan (sumber: doc. pribadi penulis)
     Masyarakat juga membangun plang dijalan untuk mencegah terjadinya kejahatan di malam hari. Masyarakat juga membuat jadwal jaga untuk mengamankan wilayah desa. Tentunya mereka melakukan hal ini didasari oleh sifat sosial saling bantu-membantu dan tanpa adanya upah sepeserpun.

     Sifat tradisional ini memang harus diberlakukan dan dijaga terus menerus sampai kapanpun, karena kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan orang lain. 

     Tolong menolong bukanlah hal yang susah, namun seiring majunya teknologi dan zaman, membuat sifat tradisional ini semakin luntur, banyak orang yang menjadi individualisme. Namun hal itu harus kita cegah, karena kita sebagai pemudi bangsa harus memajukan bangsa yang satu, dengan cara menjaga sifat tradisional ini. Saling membantu, tolong menolong. 

    Sebagai makhluk sosial tentunya kita harus bisa melestarikan budaya sayan dan gera'an. Bayangkan betapa makmurnya negri ini jika setiap masyarakat nya memiliki jiwa sosial yang tinggi tanpa adanya rasa pamrih seperti yang tercermin dalam kegiatan sayan dan gera'an demi terbangunnya negara yang sejahtera, seperti yang dimaksud dalam semboyan "Hurub Hambangun Praja".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun