Mohon tunggu...
Syahrir Ramadan Umar
Syahrir Ramadan Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Pegiat Literasi, Pencinta Filsafat.

Puisi, Filsafat dan Cinta. Tulus! Hidup tidak harus jadi pemanang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pulau Kecil di NTT Tidak Ada Ruang Publik?

22 Juli 2022   00:07 Diperbarui: 22 Juli 2022   00:17 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kita bahas ruang publik atau ruangan publik yh? Beda yh ruang adalah tempat terbuka dan ruangan tempat tertutup.

Tapi jarang sih kalau main di ruangan, palingan berkumpul di rumah teman.  walaupun cuman nyari makan doang. Stttt.. Diam nanti ketahuan

Kalau masalah ruang publik olahraga ada sih, lapangan bola kaki. tapi bukan lapangan hijau, melainkan lapangan yang masih ada krikil kecil, itu kalau kita mau nyerempet lawan, bukan lawan yang sakit tapi kita yang tergores lutunya sampai berdarah-darah.

Sebenarnya saya menulis ini bukan untuk memandingkan antar keduanya yh, masalah di kota maupun desa atau pulau kecil. Sebenarnya sudah jelas yh ada porsi keuntungan masing-masing. Tapi maksud saya lebih ke memotivasi kita, mengapa dan bagaimanapun kondisi kita sperti apapun itu, jangan jadikan alasan kita untuk mendunia. 

Contoh, indonesia banyak tempat dan fasilitas publik yang diberikan, tapi paling menonjol dikalangan internasional cuman di Bulu tangkis di cabang olahraga ataupun kompetesi lainpun kita menang tapi jarangkan?

Itu semua karena kita tidak punya prinsip, yh meskipun ada dan itupun dipatahkan oleh ego kita yang selalu mengharapkan hidup yang terjamin, tidak bagus dan tidak terjamin ruang publiknya yh malas untuk olahraga, berkompetesi dan lain sebagainya.

Semangat yh, indonesia bisa ditangan kita semua. Entah dari pulau kecil ataupun dari kota metropolitan tetap kita adalah kebanggan indonesia tapi jangan lupa juga harus membanggakan indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun