Disini Bauman berpendapat  kehidupan manusia itu bersifat ambivalen, yang artinya tak ada nilai yang pasti. Ambivalensi adalah sebuah kemungkinan untuk menempatkan sebuah objek atau peristiwa kedalam lebih dari satu kategori. Dalam ambivalensi terjadi proses penamaan/pengklasifikasi baik secara inklusi maupun ekslusi. Klasifikasi dalam tatanan modernitas sebenarnya terjadi tindak kekerasan yang dipaksakan. Fenomena moral itu secara inheren atau non-rasional. Jadi karena itulah moralitas menjadi bersifat aporetik dan tak dapat diuniversalisasikan.
Orang Asing
Kalua modernitas itu diartikan sebagai tatanan, beda lagi dengan ambivalensi yang artinya buangan atau sampah dari modernitas. Di modern society  kategori sampah dikenal dengan istilah The stranger atau dalam Bahasa Indonesia yaitu orang asing. Stranger inu bukanlah teman ataupun musuh , tapi mereka terletak pada zona "antara" kalua kita ketemu orang asing pasti kita belum tau nih dia kawan atau lawan sehingga kita berhati hati dan menganggap dia orang asing tersebut sebagai ancaman, meskipun dekat secara fisik orang asing sangat jauh spritualisme nya karena kita juga tidak tau menau dengan orang tersebut.
Karena kita sudah membahas pemikiran pak bauman ini pasti anda penasaran siapa sih sebenarnya orang yang memiliki pemikiran yang menarik yang dinamakan bauman ini.
Nah pria ini Bernama asli Zygmunt Bauman yang Lahir di Polandia  19 November 1925 dia itu seorang ahli sosiolog di Polandia bauman mengawali karirnya di Univ Warsawa tapi dia dikeluarkan dari univ tersebut dan memulai kembali karirnya di Kanada dan sampai ke beberapa negara maju lainya.
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166149/1/Bethanove%20Cieko%20Wynaldha.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H