Mohon tunggu...
Riyansyah
Riyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswaa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian dalam Bingkai Peradilan Agama: Sebuah Analisis Komprehensif

20 Mei 2024   22:55 Diperbarui: 20 Mei 2024   23:34 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perceraian membawa dampak yang luas, tidak hanya bagi pasangan yang bercerai tetapi juga bagi anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan. Pengadilan Agama berusaha meminimalisir dampak negatif ini dengan memberikan penyelesaian yang adil dan bijaksana.

Implikasi Perceraian Perceraian membawa berbagai implikasi, baik secara psikologis maupun sosial. Anak-anak sering menjadi pihak yang paling terdampak, dengan risiko mengalami masalah emosional dan pendidikan. Selain itu, perceraian juga mempengaruhi status sosial dan ekonomi kedua pihak.

Upaya Pencegahan Perceraian Untuk mencegah perceraian, diperlukan upaya-upaya seperti:

Pendidikan Pranikah: Memberikan pemahaman tentang tanggung jawab dalam pernikahan.

Konseling: Menyediakan layanan konseling bagi pasangan yang mengalami masalah.

Penguatan Institusi Keluarga: Membangun nilai-nilai keluarga yang kuat dan mendukung.

Kesimpulan

Perceraian adalah keputusan berat yang memiliki konsekuensi jangka panjang. Peradilan agama di Indonesia memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa proses perceraian dilakukan dengan adil dan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, peradilan agama tidak hanya menjadi tempat penyelesaian masalah hukum, tetapi juga menjadi lembaga yang mendukung nilai-nilai keadilan, keharmonisan, dan kesejahteraan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun