Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rustam Sang Dermawan

13 Januari 2025   00:01 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, ketika aku sedang menunggu pelanggan di kedai kopi, seorang pria tak kukenal datang. Penampilannya mencurigakan, dengan jaket tebal dan topi rendah. Ia mendekatiku, menyerahkan sebuah amplop cokelat tanpa berkata apa-apa.  

Ketika kubuka amplop itu, aku tertegun. Di dalamnya ada setumpuk uang lima puluh ribuan, semuanya asli, dengan catatan kecil:  

"Untuk membantu kedaimu, Sarpin. Dari teman lama yang tak sempurna."

Pria itu sudah pergi sebelum aku sempat bertanya. Aku berdiri di depan kedai, mencari sosoknya. Di kejauhan, aku melihat seseorang berdiri di sudut jalan, mengenakan topi lusuh dan kemeja pudar. Rustam. Ia hanya berdiri di sana, menatapku dari jauh.  

Kali ini, senyumnya berbeda. Tak lagi seperti hujan deras yang datang tiba-tiba, tapi seperti gerimis lembut yang menyegarkan tanpa meninggalkan banjir.

Bio data penulis :

Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit - Belitung Timur

#cerpenbebas

#pulpen

#sayembarapulpenxxiii

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun