Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Batu Satam: Perpaduan Misteri Langit dan Warisan Bumi

22 Oktober 2024   13:32 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:35 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satam Doc - Struktur Batu Satam (Billitonite atau Tektit Inti) P. Belitung

Yang menarik adalah bagaimana kepercayaan tentang kekuatan Batu Satam sebagai pembawa keberuntungan mencerminkan perpaduan antara observasi alam dan interpretasi budaya. Keunikan fisik dan kelangkaan batu ini menjadi media penyampaian pesan budaya yang kaya makna, menghubungkan generasi masa lalu dengan masa kini. Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat tradisional memahami dan menghargai fenomena alam melalui kacamata budaya mereka.

Satam Doc - DR. Guy Martini with Resident Geologist Belitong UGG
Satam Doc - DR. Guy Martini with Resident Geologist Belitong UGG

Kini, Batu Satam berdiri sebagai simbol pertemuan antara warisan budaya dan fenomena alam. Ia tidak hanya menjadi objek penelitian ilmiah yang berharga, tetapi juga merupakan jembatan yang menghubungkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Belitung - dari sejarah penambangan, kepercayaan tradisional, hingga potensi geoturisme modern. Keberadaannya mengingatkan kita bahwa dalam setiap temuan ilmiah, tersimpan lapisan-lapisan cerita budaya yang memperkaya pemahaman kita tentang hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Tantangan ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan antara upaya pelestarian Batu Satam sebagai warisan geologi yang langka, dengan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya yang telah terbentuk di sekitarnya. Hal ini membutuhkan pendekatan holistik yang mempertimbangkan baik aspek ilmiah maupun sosial-budaya, demi memastikan keberlanjutan warisan berharga ini untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun