2. Mempertahankan standar nasional dalam bentuk yang lebih fleksibel, yang memungkinkan penilaian kemampuan siswa tanpa tekanan berlebihan dari ujian tunggal.
3. Mendorong kompetisi positif melalui proyek-proyek kolaboratif, lomba-lomba kreatif, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menantang.
4. Meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di seluruh sekolah, sehingga konsep "sekolah favorit" menjadi kurang relevan.
5. Mengembangkan sistem dukungan yang lebih baik bagi siswa yang mengalami kesulitan, sebagai alternatif dari kebijakan tinggal kelas.
Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, setiap perubahan dalam sistem pendidikan harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Menghilangkan persaingan akademik memang bisa mengurangi tekanan pada pelajar, tetapi kita harus memastikan bahwa langkah ini tidak mengorbankan kualitas dan semangat belajar. Yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mempertahankan standar tinggi yang mendorong pelajar untuk terus berkembang. Hanya dengan pendekatan yang seimbang inilah kita dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan kompeten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H