Bagi anggota kelompok ekstrakurikuler Generasi Peduli Geopark, Sabtu, 5 Oktober 2024, menandai hari perubahan dalam hidup mereka saat Pendidikan Dasar, atau Diksar, akhirnya dimulai. Hari ini lebih dari sekadar acara---sebuah pengalaman yang berlatar belakang geologi Belitong yang menakjubkan yang akan membentuk generasi penjaga muda dan pemimpin komunitas.
Fitur-fitur program ini dipilih dengan cermat untuk membangkitkan perasaan mendalam tentang kekeluargaan, kepedulian, kedisiplinan, kepekaan, dan tanggung jawab di antara anggota. Dengan memadukan komponen pendidikan dan pengalaman praktis, para penyelenggara menciptakan pendekatan holistik dalam mempersiapkan individu yang tidak hanya sadar akan lingkungan unik mereka, tetapi juga mampu melindungi dan memajukannya.
Pengenalan potensi Open Pit Nam Salu menjadi salah satu momen yang sangat dihargai pada hari itu. Hal ini benar-benar membuka mata peserta tentang keseimbangan yang diperlukan antara pemanfaatan dan konservasi sumber daya. Dengan pemahaman tentang pentingnya geologi daerah tersebut, diharapkan pikiran-pikiran muda ini akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk berkontribusi pada diskusi pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Di antara kegiatan tersebut, mungkin yang paling menyentuh adalah lokakarya keterampilan bertahan hidup, yang mengajarkan mereka cara bertahan dalam kondisi krisis. Di masa perubahan iklim dan peningkatan bencana alam ini, pengetahuan semacam itu sangat penting. Ini tidak hanya akan mempersiapkan para pemuda untuk kemungkinan bencana tetapi juga memberi mereka penghargaan yang lebih besar terhadap perjuangan ekosistem mereka untuk bertahan hidup dan perlindungan.
Mungkin yang paling mengesankan adalah wawasan tentang singkapan batuan Belitong, yang menceritakan tentang pembentukannya. Dihadapkan dengan peninggalan zaman geologi kuno ini, setiap manusia tidak bisa tidak merasakan kekaguman dan kepedulian. Ini adalah pengingat konkret tentang sejarah panjang pulau ini dan pentingnya pelestariannya untuk generasi mendatang.
Segmen identifikasi keanekaragaman hayati seperti Sengani, Puspa, dan Simpor di lingkungan menunjukkan bagaimana mencintai lingkungan. Partisipasi dalam mempelajari identifikasi dan pemahaman akan menanamkan kebiasaan menjadi pembela perlindungan mereka. Ini sangat diperlukan di era yang menghadapi bahaya kehilangan keanekaragaman hayati.
Menariknya, para peserta mengikuti sesi tentang identifikasi dan penanggulangan berita palsu. Ini adalah inklusi dalam program yang sangat berwawasan ke depan, mengingat bahwa informasi akurat sangat penting dalam pengelolaan lingkungan. Di zaman di mana misinformasi dapat menyebar begitu cepat dan berpotensi membahayakan upaya konservasi, mengajarkan keterampilan berpikir kritis kepada anak-anak muda ini sangatlah penting.
Upacara pelantikan menjadi puncak acara hari itu, di mana peserta dilantik menjadi anggota Generasi Peduli Geopark. Ritus peralihan seperti itu tidak hanya merayakan pencapaian tetapi juga melambangkan komitmen terhadap nilai-nilai dan misi organisasi.
Ini adalah acara yang khidmat, dihadiri oleh pejabat tinggi dari BP Belitong UGG, Badan Pengelola Belitong UNESCO Global Geopark: Rudi Candra-Tenaga Ahli Geologi, Annyta-Sekretaris, Alfian-Koordinator Wilayah Kabupaten Belitung Timur, Yudianto-Tim Pengembangan Geowisata, Riviani-Tim Pengembangan & Promosi Geowisata, dan Zulfiandi-Tenaga Ahli Budaya.