Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Menyerah: Kekuatan Transformatif Ketekunan dalam Pendidikan

30 September 2024   13:08 Diperbarui: 30 September 2024   13:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pengembangan profesional berkelanjutan: Tetap up-to-date tentang strategi pengajaran baru, terutama yang berfokus pada manajemen perilaku dan kecerdasan emosional. Semakin banyak alat yang Anda miliki, semakin baik Anda akan dilengkapi untuk menghadapi tantangan.

6. Pertahankan ekspektasi tinggi: Meskipun penting untuk bersikap pengertian, sama pentingnya untuk mempertahankan standar tinggi. Siswa sering kali naik ke level ekspektasi yang ditetapkan untuk mereka.

Efek Riak dari Tidak Menyerah

Ketika kita memilih untuk tidak menyerah pada seorang siswa, dampaknya meluas jauh melampaui individu tersebut. Ini mengirimkan pesan yang kuat kepada seluruh kelas dan komunitas sekolah. Ini mengatakan bahwa setiap orang memiliki nilai, bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua (dan ketiga, dan keempat), dan bahwa pertumbuhan dan perubahan selalu mungkin.

Sikap ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan suportif bagi semua siswa. Ini menumbuhkan budaya ketekunan, empati, dan saling mendukung. Siswa belajar tidak hanya dari kata-kata kita, tetapi dari tindakan kita – dengan tidak menyerah pada satu orang, kita mengajarkan kepada mereka semua nilai ketahanan dan keyakinan pada potensi manusia.

Kesimpulan: Kekuatan Transformatif Keyakinan

Sebagai kesimpulan, seruan untuk "tidak menyerah" pada siswa kita lebih dari sekadar ungkapan yang terdengar bagus. Ini adalah prinsip fundamental yang terletak di jantung pendidikan yang efektif. Dengan mempertahankan keyakinan kita pada potensi setiap siswa, dengan menghadapi tantangan dengan empati dan ketekunan, kita melakukan lebih dari sekadar mengelola kelas – kita mengubah kehidupan.

Ingatlah, setiap siswa "sulit" adalah manusia yang sedang berkembang, menavigasi perjalanan kompleks menuju kedewasaan. Peran kita adalah menjadi pemandu mereka, pendukung mereka, dan terkadang menjadi juara mereka ketika mereka tidak bisa memperjuangkan diri mereka sendiri. Ini bukan selalu jalan yang mudah, tetapi jalan yang dapat mengarah pada perubahan yang mendalam dan langgeng.

Jadi, lain kali Anda menghadapi siswa yang tampaknya tidak terjangkau, yang menguji kesabaran Anda dan menantang tekad Anda, tarik napas dalam-dalam dan ingatlah: inilah mengapa Anda menjadi pendidik. Ini adalah kesempatan Anda untuk membuat perbedaan nyata. Jangan menyerah. Ketekunan Anda hari ini bisa menjadi katalis untuk hari esok yang lebih cerah – bagi siswa Anda, bagi Anda, dan bagi dunia yang akan mereka bantu bentuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun