Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Berwibawa dan Dihargai Murid

22 September 2024   00:01 Diperbarui: 22 September 2024   00:11 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Memanfaatkan Kekuatan Keheningan

Keheningan, jika digunakan dengan tepat, dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam mengelola kelas dan membangun wibawa. Teknik sederhana seperti berdiri diam sejenak sebelum memulai pelajaran dapat menciptakan atmosfer yang penuh antisipasi dan mengarahkan perhatian murid. Demikian pula, penggunaan jeda strategis saat berbicara dapat meningkatkan dampak kata-kata guru dan mendorong murid untuk merenungkan apa yang telah disampaikan.

Lebih jauh lagi, keheningan setelah berbicara dapat mendorong murid untuk berbicara lebih banyak, memfasilitasi diskusi yang lebih mendalam dan partisipasi aktif dalam kelas. Guru yang mahir dalam menggunakan keheningan dapat menciptakan dinamika kelas yang lebih interaktif dan reflektif.

5. Strategi Pilihan yang Cerdas

Teknik "umpan berefek" adalah strategi psikologis yang cerdas untuk membimbing murid menuju pilihan yang diinginkan tanpa merasa dipaksa. Dengan menyajikan pilihan tambahan yang kurang menarik, guru dapat membuat pilihan-pilihan utama terlihat lebih baik secara perbandingan. Ini bukan tentang manipulasi, melainkan tentang menyajikan opsi dengan cara yang mendorong pengambilan keputusan yang positif.

Pendekatan ini dapat sangat efektif dalam situasi di mana guru perlu mendorong murid untuk memilih jalur pembelajaran atau perilaku tertentu, sambil tetap memberikan rasa otonomi dan pilihan kepada mereka.

6. Mengelola Emosi dan Konflik dengan Bijaksana

Kemampuan untuk tetap tenang dan terkendali dalam situasi yang menantang adalah kunci untuk mempertahankan wibawa sebagai guru. Ketika dihadapkan dengan argumen atau konflik, guru yang dapat mengendalikan emosinya dan merespons dengan gesture yang tepat akan selalu berada dalam posisi yang lebih kuat.

Ini bukan berarti guru harus menekan semua emosi; sebaliknya, ini adalah tentang mengelola dan mengekspresikan emosi dengan cara yang konstruktif. Guru yang dapat mendemonstrasikan pengendalian diri yang konsisten, bahkan dalam situasi yang paling menantang, akan mendapatkan rasa hormat yang mendalam dari murid-muridnya.

7. Membangun Konsistensi dan Integritas

Semua strategi yang telah dibahas sebelumnya harus diterapkan dengan konsistensi dan integritas. Wibawa sejati tidak dibangun dalam semalam, melainkan melalui tindakan konsisten yang mencerminkan nilai-nilai dan prinsip yang dipegang teguh oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun