5. Belajar dari teladan: Pelajari kisah-kisah orang-orang yang telah menunjukkan keberanian moral luar biasa sepanjang sejarah. Biarkan keberanian mereka menginspirasi dan memberi Anda kekuatan.
6. Siapkan diri untuk konsekuensi: Sadari bahwa mengambil sikap mungkin akan membawa konsekuensi. Persiapkan diri Anda secara mental dan praktis untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
7. Ingat bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang: Meskipun jalan mungkin sulit dan panjang, percayalah bahwa pada akhirnya kebenaran akan terungkap. Sejarah telah berulang kali membuktikan bahwa mereka yang berdiri di sisi kebenaran, meskipun awalnya sendirian, akhirnya akan dibenarkan.
Tantangan untuk "berani menjadi benar, meskipun sendirian" bukanlah ajakan untuk menjadi pembangkang tanpa alasan atau menolak konsensus hanya demi menentang. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk hidup dengan integritas, untuk selalu mengevaluasi tindakan kita berdasarkan standar moral yang tinggi, dan untuk memiliki keberanian untuk bertindak sesuai dengan keyakinan kita, bahkan ketika itu tidak populer.
Dalam era informasi yang dipenuhi dengan berita palsu, manipulasi media sosial, dan polarisasi politik, pesan Baharuddin Lopa menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Kita hidup di zaman di mana kebenaran sering kali menjadi korban dari narasi yang dominan, di mana suara-suara kritis dibungkam oleh kebisingan mayoritas, dan di mana kenyamanan konformitas sering kali lebih menarik daripada ketidaknyamanan berdiri sendiri.
Namun, justru di saat-saat seperti inilah kita harus ingat bahwa perubahan positif dalam masyarakat selalu dimulai dengan individu-individu yang berani menantang status quo. Setiap kali kita memilih untuk berdiri teguh dalam keyakinan kita, meskipun itu berarti berdiri sendirian, kita tidak hanya menjaga integritas pribadi kita, tetapi juga meletakkan batu pertama untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Tentu saja, ini bukan berarti bahwa kita harus bersikap keras kepala atau tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Kerendahan hati untuk mengakui ketika kita salah dan kesediaan untuk belajar dan tumbuh juga merupakan bagian penting dari perjalanan moral kita. Namun, ketika kita telah melakukan introspeksi yang mendalam dan yakin akan kebenaran posisi kita, kita harus memiliki keberanian untuk mempertahankannya.
Pada akhirnya, pilihan untuk berani menjadi benar meskipun sendirian adalah pilihan untuk hidup secara otentik, untuk menjadi agen perubahan aktif dalam masyarakat kita, dan untuk meninggalkan warisan yang akan bertahan lama setelah kita tiada. Ini adalah pilihan untuk menjalani hidup yang bermakna, yang digerakkan oleh prinsip dan bukan oleh penerimaan sosial semata.
Maka, marilah kita renungkan kata-kata Baharuddin Lopa tidak hanya sebagai nasihat bijak, tetapi sebagai panggilan untuk bertindak. Mari kita beranikan diri untuk menjadi suara kebenaran di tengah kebisingan kesalahan kolektif. Karena pada akhirnya, satu suara kebenaran yang berani bisa menjadi percikan yang memicu perubahan besar dalam masyarakat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H