Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Digital dalam Pemilihan Ketua OSIS SMK Negeri 1 Kelapa Kampit

13 September 2024   00:01 Diperbarui: 13 September 2024   00:09 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Kamis, 12 September 2024, sebuah babak baru dalam sejarah demokrasi sekolah telah terukir. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS untuk periode 2024-2025 berlangsung dengan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, kertas suara digantikan oleh layar dan klik mouse, menandai era baru dalam proses pemilihan di lingkungan pendidikan.

Keputusan untuk menggunakan aplikasi Google Form sebagai media pemungutan suara bukan hanya sekadar langkah teknis, melainkan sebuah pernyataan visioner. Di satu sisi, ini adalah upaya nyata untuk mengurangi penggunaan kertas, menyelaraskan proses demokrasi dengan semangat pelestarian lingkungan. Di sisi lain, ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi kepada para siswa dalam konteks yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat.

Dokumen Rizki Agus Patimura
Dokumen Rizki Agus Patimura

Rangkaian pemilihan ketua OSIS tahun ini menunjukkan kematangan proses demokrasi di tingkat sekolah. Dimulai dari tahap penjaringan dan pendaftaran bakal calon, dilanjutkan dengan penetapan calon resmi, proses ini mencerminkan tahapan yang biasa kita temui dalam pemilihan umum di tingkat nasional. Tahap penyampaian visi dan misi serta debat terbuka yang dihadiri seluruh warga sekolah menjadi puncak dari proses kampanye yang memberi kesempatan kepada para pemilih untuk mengenal lebih dekat para calon pemimpinnya.

Empat pasang calon yang bertarung dalam pemilihan kali ini membawa warna dan dinamika tersendiri. Pasangan calon (paslon) 01, Ferdi dan David, paslon 02, Iky dan Ical, paslon 03, Cahyo dan Arum, serta paslon 04, Gina dan Niken, masing-masing membawa visi dan misi yang unik untuk memajukan sekolah dan organisasi siswa. Keragaman ini tidak hanya memperkaya pilihan bagi para pemilih, tetapi juga mencerminkan pluralitas pemikiran dan aspirasi di kalangan siswa.

Dokumen panitia pemilihan ketua OSIS 
Dokumen panitia pemilihan ketua OSIS 

Hasil pemilihan yang menunjukkan kemenangan paslon 01 dengan perolehan suara 47,9% mengindikasikan dukungan yang cukup solid dari mayoritas siswa. Namun, perolehan suara yang signifikan oleh paslon lainnya, terutama paslon 02 dengan 26,8% suara, menunjukkan bahwa kompetisi berlangsung ketat dan para pemilih memiliki preferensi yang beragam. Hal ini adalah cerminan positif dari kematangan berpikir para siswa dalam menilai dan memilih calon pemimpinnya.

Penggunaan teknologi dalam pemilihan ini membawa sejumlah keuntungan yang patut diapresiasi. Pertama, efisiensi waktu dan tenaga dalam proses penghitungan suara. Dengan sistem digital, hasil dapat diketahui dengan cepat dan akurat, menghilangkan potensi kesalahan manusia dalam penghitungan manual. Kedua, transparansi proses pemilihan meningkat. Setiap suara tercatat secara digital, memudahkan verifikasi dan audit jika diperlukan. Ketiga, aksesibilitas bagi pemilih meningkat, memungkinkan partisipasi yang lebih luas, termasuk bagi siswa yang mungkin berhalangan hadir di sekolah pada hari pemilihan.

Dokumen Rizki Agus Patimura 
Dokumen Rizki Agus Patimura 

Namun, di balik inovasi ini, terdapat beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian untuk perbaikan di masa depan. Pertama, keamanan digital. Meskipun Google Form adalah platform yang umum digunakan, perlu ada jaminan bahwa sistem ini aman dari manipulasi atau peretasan. Kedua, edukasi digital. Penting untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki pemahaman yang setara tentang cara menggunakan sistem pemilihan digital ini, sehingga tidak ada yang dirugikan karena keterbatasan akses atau pengetahuan teknologi.

Lebih jauh lagi, pemilihan ketua OSIS dengan metode digital ini membuka diskusi lebih luas tentang peran teknologi dalam pendidikan dan kehidupan bermasyarakat. Ini adalah kesempatan bagi para siswa untuk belajar tidak hanya tentang proses demokrasi, tetapi juga tentang transformasi digital yang sedang berlangsung di berbagai aspek kehidupan. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

Dokumen Bu Nur Mutammimah 
Dokumen Bu Nur Mutammimah 

Dari perspektif pendidikan karakter, proses pemilihan ini menanamkan nilai-nilai penting seperti kepemimpinan, tanggung jawab, dan partisipasi aktif dalam kehidupan berorganisasi. Para calon pemimpin OSIS belajar untuk mengartikulasikan visi mereka, sementara para pemilih belajar untuk mengevaluasi secara kritis program-program yang ditawarkan. Ini adalah pembelajaran demokrasi dalam skala mikro yang akan membentuk generasi pemimpin masa depan.

Keberhasilan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS secara digital ini juga membuka peluang untuk inovasi serupa dalam aspek-aspek lain kehidupan sekolah. Misalnya, penggunaan platform digital untuk survei kepuasan siswa, pemilihan kegiatan ekstrakurikuler, atau bahkan sistem umpan balik untuk kualitas pengajaran. Dengan demikian, sekolah tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi laboratorium hidup untuk inovasi dan penerapan teknologi dalam konteks sosial.

Tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan bahwa inovasi ini tidak hanya berhenti sebagai sebuah event tahunan, tetapi menjadi katalis untuk perubahan yang lebih luas dalam budaya sekolah. Diperlukan kolaborasi antara pihak sekolah, siswa, dan mungkin juga pihak eksternal seperti praktisi teknologi pendidikan untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini.

Dalam konteks yang lebih luas, pemilihan ketua OSIS secara digital ini dapat dilihat sebagai miniatur dari transformasi yang sedang dan akan terus berlangsung dalam sistem demokrasi kita. Dengan semakin banyaknya aspek kehidupan yang bergeser ke ranah digital, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan, pemilihan umum dalam skala nasional pun akan mengadopsi sistem serupa. Pengalaman di tingkat sekolah ini menjadi pembelajaran berharga bagi generasi muda dalam memahami potensi dan tantangan demokrasi digital.

Dokumen Bu Nur Mutammimah 
Dokumen Bu Nur Mutammimah 

Kesimpulannya, pemilihan ketua OSIS periode 2024-2025 yang baru saja berlangsung bukan sekadar rutinitas tahunan sekolah. Ini adalah tonggak penting dalam evolusi pendidikan dan demokrasi di era digital. Keberhasilan pelaksanaannya menjadi bukti bahwa dengan persiapan yang matang dan keterbukaan terhadap inovasi, institusi pendidikan dapat menjadi garda depan dalam mengadopsi teknologi untuk tujuan-tujuan yang konstruktif.

Sebagai penutup, patut kita apresiasi semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan pemilihan ini - dari para kandidat yang telah menunjukkan keberanian dan visi mereka, para siswa yang berpartisipasi aktif, hingga pihak sekolah yang berani melakukan inovasi. Semoga semangat pembaruan ini dapat terus dipelihara dan dikembangkan, membentuk generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memahami esensi dari partisipasi demokratis dalam era digital.

Dokumen Bu Nur Mutammimah 
Dokumen Bu Nur Mutammimah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun