3. Desentralisasi Pengelolaan: Memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan daerah dalam mengelola anggaran pendidikan bisa meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap kebutuhan lokal.
4. Evaluasi Berkelanjutan: Sistem evaluasi yang komprehensif dan berkelanjutan diperlukan untuk memastikan bahwa program-program pendidikan mencapai tujuan yang diinginkan.
Sumber Daya Manusia sebagai Prioritas
Kalla dengan tepat menunjukkan bahwa "negara maju memprioritaskan pendidikan" karena pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di era ekonomi berbasis pengetahuan, kualitas SDM menjadi faktor penentu daya saing suatu negara. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan harus dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Namun, prioritas pada pendidikan tidak harus berarti mengabaikan sektor-sektor lain. Tantangannya adalah menciptakan sinergi antara pendidikan dan sektor-sektor lain seperti kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan SDM yang mampu memajukan sektor-sektor lain, sementara perkembangan di sektor-sektor tersebut akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pendidikan yang lebih baik.
Pengelolaan yang Tepat
Aspek penting lain yang disoroti Kalla adalah pentingnya "orang yang mengelola pendidikan juga harus tepat". Ini menyoroti kebutuhan akan tata kelola yang baik dalam sistem pendidikan. Pengelola pendidikan, mulai dari tingkat kementerian hingga sekolah, harus memiliki visi, kompetensi, dan integritas yang tinggi.
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan pengelolaan yang tepat meliputi:
1. Seleksi Ketat: Proses seleksi yang transparan dan berbasis merit untuk posisi-posisi kunci dalam pengelolaan pendidikan.
2. Pengembangan Kepemimpinan: Program pengembangan kepemimpinan untuk administrator pendidikan di semua tingkatan.
3. Akuntabilitas: Sistem yang memastikan akuntabilitas pengelola pendidikan, termasuk mekanisme evaluasi kinerja dan konsekuensi yang jelas.