Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Diri Sebelum Mendidik Siswa: Tantangan Sejati Seorang Pendidik

1 September 2024   00:01 Diperbarui: 1 September 2024   00:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, kita sering terfokus pada bagaimana cara terbaik untuk mendidik siswa. Kita membahas metode pengajaran, kurikulum, dan strategi pembelajaran yang efektif. Namun, ada satu aspek krusial yang sering terabaikan dalam diskusi ini: bagaimana seorang pendidik harus terlebih dahulu mendidik dirinya sendiri.

Menjadi seorang pendidik bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan kepada siswa. Ini adalah sebuah panggilan yang menuntut pertumbuhan pribadi yang terus-menerus. Seorang guru yang sejati harus mampu melihat ke dalam dirinya sendiri, mengenali kelemahannya, dan bekerja keras untuk mengembangkan karakter yang kuat dan positif.

Mari kita telaah lebih dalam tentang tiga aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik dalam mendidik dirinya sendiri:

1. Mendidik Hati: Menjaga Kerendahan Hati

Kebanggaan diri adalah salah satu jebakan terbesar bagi seorang pendidik. Ketika kita merasa telah mencapai tingkat pengetahuan atau keterampilan tertentu, ada godaan untuk merasa lebih unggul dari orang lain. Namun, kebanggaan yang berlebihan dapat menghalangi kita untuk terus belajar dan berkembang.

Seorang pendidik yang bijak akan selalu ingat bahwa pengetahuan adalah lautan tak bertepi. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru, baik dari buku, dari rekan kerja, bahkan dari siswa-siswa kita sendiri. Dengan menjaga kerendahan hati, kita membuka diri terhadap wawasan dan perspektif baru yang dapat memperkaya pengalaman mengajar kita.

Selain itu, kerendahan hati juga memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa. Ketika kita tidak menempatkan diri kita di atas mereka, kita menciptakan lingkungan belajar yang lebih terbuka dan kolaboratif. Siswa akan merasa lebih nyaman untuk bertanya, berbagi pendapat, dan bahkan menantang ide-ide kita -- semua hal yang penting untuk proses pembelajaran yang dinamis.

2. Mendidik Mata: Melihat Potensi dalam Setiap Siswa

Salah satu tantangan terbesar bagi seorang pendidik adalah menghindari prasangka dan stereotip. Terlalu mudah bagi kita untuk membuat penilaian cepat tentang siswa berdasarkan penampilan, latar belakang, atau kinerja awal mereka. Namun, pandangan yang sempit ini dapat menghalangi kita dari melihat potensi sejati yang dimiliki setiap siswa.

Mendidik mata kita berarti belajar untuk melihat melampaui permukaan. Ini tentang mengembangkan kemampuan untuk mengenali bakat tersembunyi, memahami tantangan unik yang dihadapi setiap siswa, dan melihat kemungkinan pertumbuhan di mana orang lain mungkin hanya melihat keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun