Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Biasa yang Luar Biasa: Sebuah Refleksi tentang Esensi Profesi Pendidik

31 Agustus 2024   01:23 Diperbarui: 31 Agustus 2024   01:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

# Profesionalisme dalam Kesederhanaan

Pilihan untuk menjadi "guru biasa" tidak berarti menolak perkembangan atau berpuas diri dengan status quo. Justru sebaliknya, ini adalah panggilan untuk mendalami profesionalisme dalam aspek yang paling esensial dari profesi guru. Seorang guru yang memilih jalur ini dituntut untuk:

1. Terus mengembangkan kompetensi pedagogis

2. Memperdalam penguasaan materi ajar

3. Mengasah keterampilan manajemen kelas

4. Meningkatkan kemampuan evaluasi dan asesmen

5. Membangun hubungan yang bermakna dengan siswa dan orang tua

Ini bukanlah tugas yang sederhana. Setiap aspek di atas membutuhkan dedikasi, pembelajaran terus-menerus, dan refleksi mendalam. Seorang guru yang berhasil menguasai semua aspek ini, meskipun tetap "hanya" mengajar di kelas, sesungguhnya telah mencapai tingkat profesionalisme yang tinggi.

# Tantangan dan Realitas Sistem

Meski demikian, kita tidak bisa mengabaikan realitas sistem pendidikan yang ada. Seringkali, struktur karir dan sistem remunerasi yang berlaku tidak sepenuhnya mendukung guru yang memilih untuk tetap fokus di kelas. Kenaikan pangkat dan peningkatan kesejahteraan seringkali dikaitkan dengan jabatan struktural, bukan dengan kualitas pengajaran.

Ini adalah tantangan sistemik yang perlu diaddress. Diperlukan perubahan paradigma dalam sistem pendidikan untuk lebih menghargai dan memberi insentif kepada guru-guru yang memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya pada proses belajar mengajar. Pengembangan jalur karir yang setara antara posisi struktural dan fungsional menjadi sebuah keharusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun