Semangat ini seharusnya bisa menjadi modal besar bagi Indonesia untuk terus maju dan berkembang. Bayangkan jika antusiasme yang sama bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam menjaga kebersihan lingkungan, dalam berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah, atau dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Tentu hasilnya akan luar biasa.
Pawai pembangunan dan karnaval kemerdekaan bukan hanya sekadar tontonan. Ini adalah momen refleksi bagi kita semua. Refleksi tentang perjalanan bangsa ini selama 79 tahun merdeka. Refleksi tentang apa yang sudah kita capai dan apa yang masih harus diperjuangkan. Dan yang terpenting, refleksi tentang peran kita masing-masing sebagai warga negara dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Maka, ketika kita melihat ribuan warga berdesak-desakan di tepi jalan, mengabaikan teriknya matahari demi menyaksikan pawai, jangan hanya melihatnya sebagai kerumunan biasa. Lihat lebih dalam, dan kita akan menemukan harapan. Harapan akan Indonesia yang lebih baik, yang diperjuangkan oleh warganya sendiri.
Semoga semangat dan antusiasme ini tidak hanya muncul setahun sekali. Semoga ini bisa menjadi api yang terus menyala, membakar semangat kita untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi negeri. Karena sejatinya, kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan, tapi juga tentang mengisi dengan hal-hal yang bermakna.
Mari kita jadikan setiap hari sebagai hari kemerdekaan. Hari di mana kita memerdekakan diri dari sikap apatis, dari ketidakpedulian, dan dari segala hal yang menghambat kemajuan bangsa ini. Dengan begitu, pawai pembangunan tidak hanya ada di jalan-jalan kota setahun sekali, tapi ada dalam setiap langkah kita sehari-hari, membangun Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H