Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pramuka: Merajut Kebersamaan, Menumbuhkan Karakter di Era Digital

14 Agustus 2024   17:33 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Pramuka !

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang semakin digital, Pramuka tetap berdiri kokoh sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda Indonesia. Memasuki usia ke-63 tahun, gerakan kepanduan ini terus membuktikan relevansinya, bahkan di tengah gempuran teknologi dan perubahan sosial yang begitu cepat. Salah satu bukti nyata eksistensi Pramuka dapat dilihat di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, di mana ekstrakurikuler ini menjadi primadona di kalangan siswa.

Pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler biasa. Ia adalah sebuah gerakan nasional yang telah menempa generasi demi generasi pemuda Indonesia sejak tahun 1961. Selama lebih dari enam dekade, Pramuka telah menjadi tempat bagi anak-anak dan remaja untuk belajar nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, kemandirian, kepemimpinan, dan cinta tanah air. Di era di mana banyak orang mengkhawatirkan lunturnya nilai-nilai tradisional di kalangan generasi muda, Pramuka hadir sebagai benteng terakhir pembentukan karakter.

Di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, fenomena ini terlihat jelas. Pramuka bukan hanya sebuah kegiatan sekolah, tetapi telah menjadi sebuah komunitas yang solid dan menarik minat banyak siswa. Apa yang membuat Pramuka di sekolah ini begitu diminati? Jawabannya terletak pada kombinasi unik antara tradisi dan inovasi yang ditawarkan oleh gerakan ini.

Pertama, Pramuka menawarkan rasa kebersamaan yang sulit ditemukan di tempat lain. Di era di mana banyak interaksi sosial terjadi melalui layar smartphone, Pramuka memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berinteraksi secara langsung, membangun persahabatan sejati, dan belajar bekerja sama dalam tim. Kegiatan-kegiatan seperti berkemah, hiking, dan berbagai permainan kelompok menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara anggotanya.

Kedua, Pramuka di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit berhasil mengadaptasi diri dengan kebutuhan dan minat generasi muda saat ini. Meskipun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya, kegiatan Pramuka di sekolah ini juga memasukkan elemen-elemen modern. Misalnya, mereka mengadakan pelatihan fotografi alam, workshop pembuatan konten digital kreatif, atau bahkan sesi coding dasar. Dengan demikian, Pramuka tidak hanya mengajarkan keterampilan bertahan hidup di alam bebas, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan dunia digital.

Ketiga, Pramuka menawarkan banyak kesempatan bagi para anggotanya untuk mengikuti berbagai event dan kompetisi. Ini bukan hanya menjadi ajang untuk menguji keterampilan, tetapi juga membuka wawasan dan membangun jaringan. Para anggota Pramuka SMK Negeri 1 Kelapa Kampit sering kali berpartisipasi dalam event tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Pengalaman ini tidak hanya mengasah keterampilan mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kebanggaan.

Namun, di balik kesuksesan Pramuka di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah persepsi sebagian masyarakat yang masih menganggap Pramuka sebagai kegiatan kuno atau tidak relevan. Padahal, jika ditelaah lebih dalam, nilai-nilai yang diajarkan dalam Pramuka justru sangat dibutuhkan di era digital ini.

Misalnya, di tengah maraknya berita palsu dan informasi yang simpang siur di media sosial, Pramuka mengajarkan pentingnya kejujuran dan integritas. Di saat banyak orang terjebak dalam gaya hidup konsumtif, Pramuka menanamkan nilai kesederhanaan dan kemandirian. Ketika individualisme semakin menguat, Pramuka justru mendorong semangat gotong royong dan kepedulian sosial.

Lebih jauh lagi, Pramuka juga berperan penting dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan pemahaman akan keberagaman Indonesia. Melalui berbagai kegiatan dan permainan, para anggota Pramuka belajar tentang kekayaan budaya Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, dan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. Ini menjadi penting di tengah arus globalisasi yang kadang membuat generasi muda lupa akan akar budayanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun