Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

40 Km Demi Teladan

14 Agustus 2024   06:51 Diperbarui: 14 Agustus 2024   07:02 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jarak bukanlah penghalang bagi mereka yang memiliki tekad kuat untuk memberi teladan dan mencerdaskan bangsa."

Setiap pagi, saat sebagian besar orang masih terlelap, saya sudah bersiap memulai perjalanan panjang menuju sekolah yang saya pimpin. Sebagai kepala sekolah di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit, saya merasa memiliki tanggung jawab besar tidak hanya dalam mengelola sekolah, tetapi juga dalam memberikan teladan kepada guru dan siswa. Salah satu cara saya mewujudkan hal ini adalah dengan berusaha datang pagi ke sekolah, meskipun harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer dari rumah saya di Manggar.

Perjalanan ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan sebuah perjuangan dan pengorbanan demi mencerdaskan generasi penerus bangsa, sekaligus bentuk komitmen saya dalam memimpin dengan memberi contoh. Saya percaya bahwa sebagai pemimpin, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, dan kehadiran saya di sekolah lebih awal setiap hari adalah pesan kuat tentang dedikasi dan disiplin yang ingin saya tanamkan di lingkungan sekolah.

Mengendarai sepeda motor inventaris milik pemerintah daerah, saya menyusuri jalan yang jauh dari kata mulus. Banyak perbaikan jalan yang belum rampung dan lubang-lubang menganga siap menjebak pengendara yang lengah. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat saya untuk terus memimpin dan mengembangkan sekolah. Justru, pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal tentang pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan dalam berkendara jarak jauh, sekaligus tentang ketekunan dalam menghadapi tantangan.

Persiapan adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan perjalanan setiap hari. Saya selalu mengenakan perlengkapan keselamatan lengkap: jaket kulit untuk melindungi dari angin dan benturan, sepatu boots yang memberikan perlindungan ekstra pada kaki, sarung tangan kulit untuk mencegah lecet dan meningkatkan kendali, serta helm yang menjadi pelindung utama kepala. 

Meskipun terkadang terasa berlebihan, perlengkapan ini telah terbukti sangat berharga dalam menjaga keselamatan saya selama ini. Saya juga berharap, dengan melihat saya selalu mengutamakan keselamatan, para guru dan siswa akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Perjalanan sepanjang 40 kilometer ini memakan waktu sekitar 50 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas dan cuaca. Selama perjalanan, saya menghabiskan tidak kurang dari 1 liter bahan bakar pertalite. Meskipun terdengar boros, ini adalah konsekuensi yang harus saya terima demi menjalankan tugas mulia sebagai pemimpin pendidikan dan teladan bagi komunitas sekolah.

Bekerja jauh dari rumah seperti ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Waktu dan energi yang dihabiskan di jalan cukup besar, belum lagi risiko kecelakaan yang selalu mengintai. Namun, di balik semua itu, ada pelajaran berharga dan kepuasan tersendiri yang saya dapatkan.

Pertama, pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Bangun lebih awal, mempersiapkan segala sesuatu malam sebelumnya, dan berangkat tepat waktu adalah hal-hal yang kini menjadi kebiasaan. Disiplin ini tidak hanya bermanfaat dalam pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kepala sekolah, saya berharap kebiasaan ini dapat menginspirasi seluruh warga sekolah untuk lebih menghargai waktu dan meningkatkan kedisiplinan.

Kedua, perjalanan panjang ini memberikan waktu untuk merenung dan mempersiapkan diri secara mental sebelum memulai tugas sebagai kepala sekolah. Selama di perjalanan, saya bisa memikirkan strategi pengembangan sekolah, solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi, atau merefleksikan pengalaman memimpin sebelumnya. Ini membantu saya untuk terus meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pengelolaan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun