Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kihajar STEM: Membentuk Generasi Pelajar Indonesia yang Kritis, Kreatif, dan Berkarakter

11 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 11 Agustus 2024   00:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah era digitalisasi dan globalisasi yang semakin pesat, dunia pendidikan Indonesia terus berinovasi untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing. Salah satu inisiatif terbaru yang patut mendapat sorotan adalah program Kihajar STEM, sebuah wadah eksplorasi yang dirancang khusus untuk peserta didik dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan relevan dengan tuntutan zaman.

Kihajar STEM bukan sekadar kompetisi biasa. Ia merupakan manifestasi dari upaya pemerintah untuk mengintegrasikan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Melalui program ini, peserta didik diajak untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, melatih kolaborasi, dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Semua ini dilakukan melalui pengembangan proyek-proyek berbasis STEM yang tidak hanya menguji pengetahuan teoretis, tetapi juga kemampuan aplikatif dalam memecahkan masalah nyata.

Lebih dari sekadar mengasah kemampuan akademis, Kihajar STEM memiliki misi yang lebih besar, yakni mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ini berarti program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kecerdasan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur yang selaras dengan ideologi bangsa. Dengan demikian, Kihajar STEM menjadi instrumen penting dalam mewujudkan visi pendidikan nasional yang holistik dan berakar pada jati diri bangsa Indonesia.

Tujuan yang ingin dicapai melalui Kihajar STEM sangatlah komprehensif. Pertama, program ini mendukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ini menunjukkan bahwa Kihajar STEM sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional terkini. Kedua, program ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan akun akses layanan pendidikan (belajar.id) pada peserta didik, sebuah langkah strategis menuju digitalisasi pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.

Dokumen Bu Erlina Angliati (Dokumentasi Pribadi)
Dokumen Bu Erlina Angliati (Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, Kihajar STEM juga fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, dua aspek fundamental yang menjadi pondasi bagi pengembangan keterampilan-keterampilan lainnya. Program ini juga bertujuan memotivasi baik peserta didik maupun pendidik untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran berbasis STEM, sebuah keterampilan yang krusial di era digital ini.

Aspek pengembangan karakter juga tidak luput dari perhatian. Kihajar STEM berupaya menumbuhkan kemandirian, kejujuran, dan disiplin pada peserta didik. Nilai-nilai ini penting tidak hanya dalam konteks akademis, tetapi juga dalam pembentukan pribadi yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Satu hal yang menjadi fokus utama Kihajar STEM adalah peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, atau yang sering disebut sebagai Keterampilan 4C. Keterampilan-keterampilan ini dianggap sebagai kunci kesuksesan di abad 21, dan Kihajar STEM hadir sebagai wadah untuk mengasah keterampilan-keterampilan tersebut secara komprehensif.

Pelaksanaan Kihajar STEM dirancang dalam empat tahap yang sistematis dan menantang. Tahap pertama, Basic, mengharuskan setiap tim yang telah mendaftar untuk mengerjakan 20 soal berbasis STEM dalam waktu 90 menit secara daring. Ini menjadi tahap penyaringan awal yang akan menyeleksi 20 tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi untuk maju ke tahap berikutnya.

Dokumen kihajar stem (Dokumentasi Pribadi)
Dokumen kihajar stem (Dokumentasi Pribadi)

Tahap kedua, Intermediate, kembali menguji peserta dengan 20 soal berbasis STEM dalam durasi yang sama. Namun, tingkat kesulitan tentu saja meningkat, dan hanya dua tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi yang akan lolos ke tahap selanjutnya. Tahap ini tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga kemampuan peserta untuk bekerja di bawah tekanan dan mengelola waktu dengan efektif.

Tahap ketiga, Advanced, membawa kompetisi ke level yang lebih tinggi. Di sini, setiap tim ditantang untuk membuat desain proyek berbasis STEM dengan mengusung kearifan lokal sesuai dengan tema yang dipilih. Tahap ini tidak hanya menguji pemahaman STEM, tetapi juga kreativitas, kemampuan berpikir out of the box, dan kepekaan terhadap potensi dan kearifan lokal. Hanya satu tim terbaik dari setiap jenjang di setiap provinsi yang akan melaju ke tahap final.

Tahap terakhir, Final, merupakan puncak dari seluruh proses. Tim-tim finalis akan merealisasikan desain proyek STEM mereka, mendokumentasikannya dalam bentuk video, dan mempresentasikannya. Di sinilah seluruh keterampilan yang telah diasah sepanjang kompetisi -- mulai dari pemahaman konsep STEM, kreativitas, kemampuan komunikasi, hingga keterampilan presentasi -- akan diuji secara menyeluruh.

Kihajar STEM bukan sekadar kompetisi; ia adalah sebuah perjalanan pembelajaran yang komprehensif. Melalui berbagai tahapan yang ada, peserta tidak hanya diuji pengetahuannya, tetapi juga dibentuk karakternya. Kejujuran dan disiplin diuji melalui pengerjaan soal secara daring. Kreativitas dan kemampuan berpikir kritis diasah melalui perancangan dan pembuatan proyek. Keterampilan komunikasi dan kolaborasi dilatih melalui kerja tim dan presentasi proyek.

Dokumen Bu Erlina Angliati (Dokumentasi Pribadi)
Dokumen Bu Erlina Angliati (Dokumentasi Pribadi)

Lebih dari itu, Kihajar STEM juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda. Dengan mengharuskan peserta untuk mengusung tema kearifan lokal dalam proyek mereka, program ini secara tidak langsung mendorong peserta untuk menggali, memahami, dan mengapresiasi kekayaan budaya dan potensi daerah mereka masing-masing. Ini menjadi langkah strategis dalam menjaga identitas dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.

Dalam konteks yang lebih luas, Kihajar STEM dapat dilihat sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri. Dengan membekali peserta didik dengan keterampilan STEM dan soft skills yang relevan, program ini mempersiapkan mereka untuk menjadi SDM yang siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan bahkan Society 5.0.

Meski demikian, keberhasilan Kihajar STEM tentu tidak bisa dilepaskan dari peran serta berbagai pihak. Dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, menjadi kunci dalam menyediakan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan. Peran aktif guru dan sekolah juga sangat penting dalam memotivasi dan membimbing peserta didik. Tak kalah pentingnya adalah dukungan dari orang tua dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan minat dan bakat anak di bidang STEM.

Kihajar STEM mungkin masih merupakan langkah awal, namun ia membawa harapan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia. Program ini tidak hanya bertujuan melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan memiliki kecintaan terhadap tanah air. Dengan konsep yang komprehensif dan pelaksanaan yang sistematis, Kihajar STEM berpotensi menjadi katalis dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal.

Melalui Kihajar STEM, Indonesia melangkah maju dalam mempersiapkan generasi penerusnya menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa. Ini adalah investasi jangka panjang yang, jika dikelola dengan baik dan konsisten, akan memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan bangsa di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun