Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lingkaran Keberkahan: Mendoakan Orang Tua, Menuai Kasih Sayang Anak

5 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 5 Agustus 2024   00:08 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen islampos.com

Tentu saja, mendoakan orang tua bukanlah satu-satunya bentuk bakti yang harus dilakukan. Ini harus diimbangi dengan tindakan nyata seperti berbakti secara fisik, membantu mereka dalam kesulitan, dan menjaga nama baik keluarga. Namun, doa memiliki keistimewaan tersendiri karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, bahkan ketika orang tua telah tiada.

Dalam membangun argumentasi ini, penting juga untuk menyadari bahwa setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda. Ada kalanya hubungan antara anak dan orang tua tidak selalu harmonis karena berbagai faktor. Namun, mendoakan orang tua tetap menjadi langkah positif yang dapat membantu memperbaiki hubungan yang retak atau setidaknya memberikan ketenangan batin bagi si anak.

Kesimpulannya, kebiasaan sering mendoakan orang tua bukan hanya bermanfaat bagi orang tua kita, tetapi juga bagi diri kita sendiri dan generasi mendatang. Ini adalah investasi spiritual dan moral yang akan memberikan dampak jangka panjang. Dengan menanamkan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menghormati pesan "Al-jaza'u min jinsil 'amal", tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Sebagai penutup, mari kita renungkan bahwa setiap doa yang kita panjatkan untuk orang tua adalah benih kebaikan yang kita tanam. Kelak, benih-benih ini akan tumbuh menjadi pohon yang rindang, memberikan naungan dan buah manis bagi generasi mendatang. Dengan demikian, marilah kita jadikan mendoakan orang tua sebagai rutinitas harian yang tak terlewatkan, sebagai bentuk bakti yang sederhana namun bermakna mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun