Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa KKN Menyuarakan 'Tidak' pada Pernikahan Dini

25 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 25 Juli 2024   00:10 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pak Rachmat Fuadi
Dokumen pak Rachmat Fuadi

Peran aktif para siswa dalam kegiatan ini juga perlu didorong. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman dapat membuat sosialisasi lebih efektif. Dengan demikian, pemahaman yang diperoleh tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Namun, perlu disadari bahwa sosialisasi semacam ini bukanlah solusi instan untuk menghentikan praktik pernikahan dini. Diperlukan upaya berkelanjutan dan keterlibatan berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal. Peran orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerintah juga sangat penting dalam mendukung upaya pencegahan pernikahan dini.

Sekolah, sebagai institusi pendidikan, juga memiliki tanggung jawab untuk terus mengedukasi siswanya tentang isu ini. Mengintegrasikan materi tentang kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan ke dalam kurikulum dapat menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran sejak dini.

Pemerintah daerah Bangka Belitung juga perlu memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya semacam ini. Melalui kebijakan yang pro-remaja dan program-program pemberdayaan pemuda, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung terwujudnya generasi muda yang berkualitas.

Dokumen Pak Rachmat Fuadi 
Dokumen Pak Rachmat Fuadi 

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN IAIN SAS Babel ini merupakan contoh nyata bagaimana peran aktif mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui program KKN, mahasiswa tidak hanya belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mengatasi permasalahan sosial di masyarakat.

Ke depannya, diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan diperluas jangkauannya. Tidak hanya terbatas pada siswa SMK, tetapi juga menjangkau remaja di luar sekolah yang mungkin lebih rentan terhadap praktik pernikahan dini. Kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan lembaga masyarakat dapat menjadi kunci untuk menciptakan gerakan yang lebih masif dalam mencegah pernikahan dini.

Sebagai penutup, sosialisasi pencegahan pernikahan dini yang dilakukan oleh mahasiswa KKN IAIN SAS Babel di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran generasi muda. Melalui pemahaman yang komprehensif tentang dampak negatif pernikahan dini dan pentingnya perencanaan masa depan, diharapkan para siswa dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait masa depan mereka. 

Upaya ini sejalan dengan cita-cita untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Dengan terus mendorong dan mendukung inisiatif semacam ini, kita bersama-sama dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia, khususnya di Bangka Belitung.

Dokumen pak Rachmat Fuadi
Dokumen pak Rachmat Fuadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun