Siswa-siswi bisa belajar tentang ekologi, botani, dan pengelolaan lingkungan melalui pengalaman langsung di lapangan.
Dari perspektif sosial, program penanaman pohon ini juga bisa menjadi katalis untuk memperkuat kohesi sosial.
Ketika masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul untuk tujuan yang sama, ikatan sosial akan terjalin.
Ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun rasa kepemilikan bersama terhadap lingkungan, yang pada gilirannya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan di masa depan.
Namun, kita juga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan dari program ini.
Penanaman pohon bukanlah solusi instan. Diperlukan perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa jenis pohon yang ditanam sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat.
Perlu juga dipikirkan tentang sistem irigasi yang efektif, terutama untuk masa-masa awal pertumbuhan pohon.
Lebih jauh lagi, program ini perlu didukung oleh kebijakan yang komprehensif.
Pemerintah perlu memastikan bahwa ada regulasi yang jelas tentang pengelolaan lahan pasca tambang.
Perlu ada insentif bagi perusahaan tambang untuk melakukan rehabilitasi lahan, dan sanksi yang tegas bagi mereka yang lalai dalam tanggung jawab ini.
Di sisi lain, pemerintah juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.