Hutan-hutan baru bisa menjadi destinasi ekowisata yang menarik, membuka lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Lebih jauh lagi, keberhasilan program ini bisa menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang juga menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan lahan pasca tambang.
Bangka Belitung bisa menjadi pionir dalam menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan.
Namun, kita juga harus realistis. Menanam pohon hanyalah langkah awal. Tantangan sesungguhnya terletak pada pemeliharaan jangka panjang.
Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa pohon-pohon yang ditanam hari ini bisa tumbuh menjadi hutan yang lebat di masa depan.
Di sinilah pentingnya pelibatan berbagai elemen masyarakat dalam program ini.
Dengan melibatkan siswa-siswi sekolah, pemerintah tidak hanya mendapatkan tambahan tenaga kerja, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Anak-anak yang hari ini menanam pohon akan tumbuh menjadi generasi yang memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Program ini juga membuka peluang untuk pendidikan lingkungan yang lebih luas.
Sekolah-sekolah bisa mengintegrasikan tema pelestarian lingkungan dan rehabilitasi lahan ke dalam kurikulum mereka.