Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perangkat Digital vs Pelukan Orangtua: Kunci Perkembangan Emosi Anak

1 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima, kita perlu mengajarkan teknik-teknik manajemen emosi yang konkret. Ini bisa meliputi latihan pernapasan sederhana, mindfulness, atau teknik relaksasi lainnya yang dapat membantu anak-anak mengendalikan emosi mereka saat menghadapi situasi yang menantang.

Tentu saja, menerapkan semua ini bukanlah tugas yang mudah. Di tengah kesibukan dan tuntutan hidup modern, sering kali terasa lebih praktis untuk menyerahkan perangkat digital kepada anak-anak demi mendapatkan sedikit ketenangan. Namun, investasi waktu dan energi dalam membimbing perkembangan emosional anak-anak kita akan memberikan hasil jangka panjang yang jauh lebih berharga.

Kita juga perlu menyadari bahwa setiap anak adalah unik, dengan kebutuhan dan tantangan emosional yang berbeda-beda. Pendekatan yang berhasil untuk satu anak mungkin perlu disesuaikan untuk anak lainnya. Oleh karena itu, fleksibilitas dan kesabaran menjadi kunci dalam proses ini.

Lebih jauh lagi, penting untuk diingat bahwa perkembangan emosional bukanlah proses linear. Akan ada pasang surut, kemajuan dan kemunduran. Yang terpenting adalah konsistensi dalam upaya kita sebagai orangtua untuk mendukung dan membimbing anak-anak kita.

Temuan penelitian ini juga membuka diskusi yang lebih luas tentang peran sekolah dan masyarakat dalam mendukung perkembangan emosional anak-anak. Mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan untuk memasukkan pendidikan emosional sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah, bukan hanya sebagai "ekstra" atau afterthought.

Pada akhirnya, era digital membawa tantangan baru dalam pengasuhan, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dalam cara kita membesarkan anak-anak kita. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak teknologi terhadap perkembangan emosional anak, kita dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan bijaksana dalam menggunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan pengganti, dalam proses pengasuhan.


Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali pesan utama dari penelitian ini: interaksi langsung antara anak dan orangtua jauh lebih penting daripada kemudahan yang ditawarkan oleh perangkat digital. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, mungkin justru keterampilan "analog" seperti empati, resiliensi emosional, dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal yang akan menjadi kunci kesuksesan di masa depan. Dan kitalah, sebagai orangtua, yang memiliki peran krusial dalam membekali anak-anak kita dengan keterampilan-keterampilan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun