Integritas dan objektivitas harus senantiasa menjadi prinsip utama akademisi dan ilmuwan sejati. Mereka harus mampu menghindarkan diri dari afiliasi politik praktis dan intervensi kepentingan ekonomi yang dapat merusak independensi dan netralitas keilmuan mereka. Penelitian harus dilakukan dengan penuh kejujuran, data dikumpulkan dan dianalisis secara objektif, temuan-temuan disampaikan apa adanya tanpa tendensi apapun. Hanya dengan menegakkan prinsip-prinsip keilmuan yang luhur inilah ilmu pengetahuan dapat terus mencerahkan peradaban manusia.
Kita perlu senantiasa waspada akan ancaman disintegritas nilai-nilai akademik, di mana ilmu tak lagi menjadi penerang bagi kebaikan semesta, melainkan senjata pamungkas dalam pertarungan ego dan nafsu berkuasa. Pedang bermata dua ilmu harus tetap berada dalam kendali nurani yang jernih, niat yang tulus ikhlas, sehingga mampu menghantarkan manusia kepada kemajuan peradaban yang luhur dan bermartabat. Sudah saatnya kita mengembalikan ilmu pada khittahnya sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta.