Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Judi Online, Pinjaman Online, dan Game Online sebagai Musuh Keutuhan Keluarga

13 Juni 2024   13:04 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:04 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keluarga yang utuh adalah harta paling berharga, jangan biarkan godaan sesaat merenggutnya dari genggaman kita."

Judi online merupakan ancaman serius bagi keutuhan keluarga, terutama bagi para suami yang terjerat di dalamnya. Aktivitas ini menawarkan harapan palsu untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun pada kenyataannya justru menjerumuskan pelakunya ke dalam lubang finansial yang mengancam kehidupan keluarga.

Salah satu bahaya utama judi online adalah potensi kecanduan yang tinggi. Layaknya narkoba, judi online dapat memicu pelepasan dopamin yang berlebihan di otak, menciptakan sensasi euforia sementara yang membuat pemainnya ingin terus mencobanya lagi dan lagi. Akibatnya, seorang penjudi online dapat dengan cepat kehilangan kendali atas dirinya sendiri, menghabiskan waktu dan uang keluarga demi memuaskan hasrat berjudinya.

Selain itu, judi online juga dapat menyebabkan perubahan perilaku negatif yang signifikan pada pelakunya. Dalam keadaan tertekan akibat kerugian besar atau kecanduan, seorang penjudi online dapat mulai berbohong kepada pasangan dan keluarganya, mencuri uang atau barang berharga untuk menutupi kerugiannya, atau bahkan mengabaikan tanggung jawab sebagai suami dan ayah karena terlalu terfokus pada aktivitas berjudinya.

Hal ini tentu saja dapat membawa dampak yang sangat merugikan bagi keutuhan keluarga. Kepercayaan antara suami dan istri dapat hancur akibat kebohongan dan penipuan, konflik dan pertengkaran dapat terjadi secara berkepanjangan, bahkan perceraian pun dapat menjadi konsekuensi terburuk jika masalah ini tidak segera diatasi.

Pinjaman Online dan Risiko bagi Istri serta Keluarga

Di sisi lain, pinjaman online kerap menjadi jalan pintas yang dipilih oleh para istri untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Tergiur dengan proses yang cepat dan persyaratan yang mudah, banyak istri terjebak dalam jeratan utang yang justru semakin memperburuk kondisi keuangan keluarga.

Salah satu risiko utama pinjaman online adalah bunga yang tinggi dan biaya tersembunyi lainnya. Meskipun dalam penawaran awal terlihat menarik, namun seringkali terdapat ketentuan yang memungkinkan pengenaan denda atau bunga yang terus meningkat jika terjadi keterlambatan pembayaran. Akibatnya, utang dapat menumpuk dengan cepat dan sulit untuk dilunasi, menciptakan tekanan finansial yang signifikan bagi keluarga.

Selain itu, beberapa penyedia pinjaman online dikenal melakukan praktik pelecehan dan intimidasi terhadap peminjam yang kesulitan membayar. Hal ini dapat menimbulkan trauma psikologis bagi istri dan anggota keluarga lainnya, serta menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi kesehatan mental dan keharmonisan keluarga.

Dalam kasus yang ekstrem, utang pinjaman online yang tak terbayarkan dapat memaksa keluarga untuk menjual aset berharga atau bahkan kehilangan tempat tinggal mereka. Hal ini tentu saja dapat memicu konflik dan perselisihan yang berkepanjangan antara suami dan istri, serta menimbulkan dampak traumatis bagi anak-anak yang harus menyaksikan kehancuran keluarga mereka.

Game Online dan Dampaknya pada Anak serta Keluarga

Ancaman lain bagi keutuhan keluarga adalah kecanduan game online, terutama pada anak-anak. Meskipun permainan ini awalnya dimaksudkan sebagai hiburan dan tantangan, namun jika tidak dikendalikan dengan baik, dapat menyebabkan anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dan mengabaikan tanggung jawab serta aktivitas positif lainnya.

Salah satu dampak utama kecanduan game online pada anak-anak adalah penurunan prestasi akademik. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online cenderung mengalami penurunan konsentrasi dan motivasi belajar, serta kurang memiliki waktu untuk mengerjakan tugas sekolah atau belajar dengan baik. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi masa depan mereka secara negatif.

Selain itu, kecanduan game online juga dapat menyebabkan masalah perilaku pada anak-anak, seperti agresivitas yang berlebihan, kurangnya empati, dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Hal ini dapat menciptakan jarak antara anak-anak dengan orang tua dan keluarga mereka, serta menghambat perkembangan sosial dan emosional yang sehat.

Beberapa game online juga mengandung unsur kekerasan dan konten yang tidak pantas untuk anak-anak, seperti bahasa kasar, adegan seksual, atau perilaku menyimpang lainnya. Paparan terhadap konten seperti ini dapat membahayakan perkembangan mental dan moral anak-anak, serta merusak nilai-nilai positif yang seharusnya diajarkan dalam lingkungan keluarga.

Jika masalah kecanduan game online ini tidak segera diatasi, dapat terjadi kerenggangan hubungan antara anak-anak dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Komunikasi dan waktu bersama menjadi terbatas, sementara konflik dan perselisihan dapat terjadi akibat perbedaan pandangan dan kurangnya pengertian antara anak-anak dengan orang tua mereka.

Solusi untuk Menjaga Keutuhan Keluarga

Untuk mengatasi ancaman judi online, pinjaman online berisiko, dan kecanduan game online bagi keutuhan keluarga, diperlukan upaya bersama dari setiap anggota keluarga. Komunikasi yang terbuka, saling pengertian, dan komitmen untuk mengatasi masalah bersama-sama menjadi kunci utama.

Para suami harus bertanggung jawab dalam mengelola keuangan keluarga dan menghindari godaan judi online yang dapat menyebabkan kerugian besar. Mereka juga harus membangun kepercayaan dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya melalui kejujuran dan keterbukaan.

Di sisi lain, para istri harus bijak dalam mengatur keuangan keluarga dan tidak tergoda dengan pinjaman online yang berisiko tinggi. Mereka harus mencari solusi alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga, seperti mencari pekerjaan tambahan atau menerapkan penghematan yang bijak.

Anak-anak perlu mendapatkan bimbingan dan pengawasan dari orang tua agar tidak terjerumus ke dalam kecanduan game online yang dapat menghambat perkembangan mereka. Orang tua harus menetapkan batasan yang jelas dan memberikan alternatif aktivitas positif lainnya, seperti olahraga, kegiatan seni, atau kegiatan sosial yang dapat meningkatkan keterampilan dan hubungan interpersonal anak-anak.

Selain itu, keluarga harus membangun tradisi dan rutinitas yang mengedepankan kebersamaan dan kualitas waktu bersama. Misalnya, dengan menetapkan waktu makan malam bersama setiap hari, liburan bersama secara berkala, atau aktivitas rekreasi yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Hal ini akan mempererat ikatan emosional dan menciptakan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan mental dan moral anak-anak.

Terapi keluarga juga dapat menjadi pilihan jika masalah judi online, pinjaman online berisiko, atau kecanduan game online telah mencapai tahap yang serius dan sulit diatasi sendiri. Dengan bantuan konselor profesional, keluarga dapat menerima bimbingan dan strategi khusus untuk mengatasi masalah tersebut, serta meningkatkan komunikasi dan pemahaman antara anggota keluarga.

Pada akhirnya, keutuhan keluarga harus menjadi prioritas utama bagi setiap anggota keluarga. Dengan kerja sama, komitmen, dan upaya bersama, ancaman judi online, pinjaman online berisiko, dan kecanduan game online dapat diatasi dengan baik. Keluarga yang harmonis dan solid akan menjadi landasan bagi tumbuhnya generasi yang sehat, baik secara fisik maupun mental, serta memiliki nilai-nilai positif yang akan membawa manfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun