"Keterampilan adalah modal utama untuk meraih masa depan yang cerah dan berkontribusi pada pembangunan bangsa."
Gelaran Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2024 yang berlangsung di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada 11-14 Juni 2024 merupakan tonggak penting dalam upaya membangun generasi muda terampil dan berkualitas. Dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Babel, Fery Afriyanto, kegiatan ini tidak hanya menampilkan kompetisi keterampilan siswa SMK, tetapi juga diisi dengan pameran produk, job matching, dan job fair.
Perlombaan LKS SMK 2024 hadir di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Kemajuan ini menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan mumpuni untuk menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, pelaksanaan LKS SMK 2024 patut disambut baik karena sejalan dengan upaya menumbuhkembangkan tenaga terampil sesuai dengan kompetensi siswa SMK.
Dalam sambutannya, Fery Afriyanto menegaskan bahwa kegiatan penting ini akan membantu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan di kalangan anak muda Babel. Lebih lanjut, beliau menyampaikan harapan bahwa upaya memberdayakan anak muda dengan kompetensi dan pengetahuan akan mendukung terwujudnya generasi yang berkualitas dan produktif untuk kemajuan di Kepulauan Bangka Belitung.
Pendidikan vokasi, yang menjadi basis pendidikan di SMK, memang memiliki peran strategis dalam mencapai perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan vokasi harus menjadi prioritas utama karena memberi para peserta didik lebih banyak pengetahuan dan keterampilan yang akan membuat mereka menjadi individu yang lebih baik. Pada gilirannya, hal ini akan menjadi landasan bagi kemajuan sosial dan ekonomi suatu daerah atau negara.
Pentingnya pendidikan vokasi tidak dapat dipungkiri. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari jalur pendidikan vokasi, lulusan SMK memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selain itu, keterampilan yang dimiliki juga membuka peluang untuk berwirausaha, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, perlu disadari bahwa pendidikan vokasi yang berkualitas tidak dapat dicapai begitu saja. Dibutuhkan komitmen dan upaya nyata dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Pemerintah harus memberikan dukungan kebijakan dan anggaran yang memadai untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi. Lembaga pendidikan, khususnya SMK, perlu terus meningkatkan kualitas kurikulum, tenaga pengajar, dan sarana prasarana agar lulusan yang dihasilkan benar-benar kompeten dan siap menghadapi dunia kerja.
