Keempat, kita harus mengutamakan budaya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan di sekolah, baik melalui organisasi siswa maupun dalam kegiatan belajar mengajar.Â
Misalnya, dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler atau peraturan sekolah, pihak sekolah dapat melibatkan siswa untuk memberikan masukan dan pendapat. Dengan demikian, mereka akan terbiasa dengan proses musyawarah, menghargai pendapat orang lain, dan belajar untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.
Kelima, kita harus menjaga keadilan sosial dengan sistematis berpikir Pancasila. Ini berarti bahwa dalam setiap keputusan yang diambil, kita harus memperhatikan urutan prioritas dalam mengingat, menimbang, dan memutuskan. Pertama, kita harus memastikan bahwa keputusan tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan. Kedua, kita harus mempertimbangkan aspek kemanusiaan, apakah keputusan tersebut akan merugikan harkat dan martabat manusia.Â
Ketiga, kita harus memastikan bahwa keputusan tersebut tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, kita harus melakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Dan kelima, keputusan yang diambil harus diarahkan untuk mencapai kesejahteraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang.
Dengan mengedepankan keteladanan karya nyata, kita dapat memberikan contoh yang baik kepada siswa tentang bagaimana mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter tidak hanya sekedar pengajaran teoretis, tetapi juga praktik yang dapat dilihat dan dirasakan oleh siswa.Â
Melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan sosial, siswa akan lebih memahami makna dan pentingnya nilai-nilai Pancasila, seperti religiusitas, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Dengan demikian, kita dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya pandai secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kokoh, peduli terhadap sesama, dan mencintai nilai-nilai luhur bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H