Integrasi dengan aplikasi pemesanan populer juga akan sangat membantu. Yang tidak kalah penting, sosialisasi dan edukasi yang masif dibutuhkan agar masyarakat benar-benar memahami dinamika serta manfaat dari skema baru ini.
Secara keseluruhan, saya cenderung melihat lebih banyak kelebihan daripada kekurangan dari kebijakan dynamic pricing untuk Kereta Cepat Whoosh ini. Jika dijalankan dengan baik, kebijakan ini akan menguntungkan semua pihak - pengelola mendapat pendapatan optimal, penumpang mendapat pilihan harga yang sesuai kebutuhan. Yang terpenting, pemanfaatan kapasitas menjadi lebih efisien sehingga layanan transportasi massal ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Sebagai penutup, penerapan dynamic pricing merupakan terobosan untuk layanan kereta cepat di Indonesia. Meski mungkin kontroversi di awal, jika dibarengi edukasi dan sosialisasi yang baik serta dijalankan dengan standar transparansi tinggi, kebijakan ini berpotensi membawa nilai tambah signifikan. Ke depan, semoga akan banyak inovasi lain dalam layanan transportasi massal untuk membuat masyarakat semakin terfasilitasi dalam mobilitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H