Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Generasi Muda yang Toleran dan Anti-Radikalisme di SMK Negeri 1 Kelapa Kampit

26 April 2024   16:07 Diperbarui: 26 April 2024   16:15 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Jumat, 26 April 2024, SMK Negeri 1 Kelapa Kampit menjadi tuan rumah sebuah acara penting yang menyoroti isu-isu krusial dalam masyarakat kita saat ini. Dengan kunjungan sosialisasi tentang intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung dengan narasumber Ibu Ade Irma Setia Ningsih dan didampingi oleh Kasi SMK Cabdin Pendidikan Wilayah 5 Provinsi Bangka Belitung, Ibu Marwiyah, sekolah ini telah mengambil langkah penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan menangkal ancaman radikalisme di kalangan generasi muda.

Dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam, sangat penting bagi kita untuk memupuk rasa saling pengertian dan menghargai perbedaan. Intoleransi dan radikalisme merupakan ancaman nyata yang dapat merusak kohesi sosial dan mengikis fondasi dasar dari masyarakat yang beradab. Oleh karena itu, upaya seperti yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Kelapa Kampit ini layak untuk diapresiasi dan didukung sepenuhnya.

Dokumen Kesbangpol 
Dokumen Kesbangpol 

Melalui sesi sosialisasi ini, para siswa diajak untuk memperluas wawasan mereka tentang bahaya intoleransi dan radikalisme. Mereka dipaparkan dengan contoh-contoh nyata bagaimana sikap intoleran dan radikal dapat memicu konflik, perpecahan, dan kekerasan dalam masyarakat. Dengan memahami dampak buruk dari sikap tersebut, diharapkan para siswa akan menjadi lebih peka dan menghindari perilaku yang dapat memicu perpecahan dan kebencian.

Salah satu aspek penting yang dibahas dalam acara ini adalah 4 pilar, yang merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Keempat pilar ini mencakup aspek-aspek seperti kebangsaan, kebhinekaan, keadilan sosial, dan demokrasi. Dengan menanamkan pemahaman yang mendalam tentang pilar-pilar ini, para siswa akan memiliki landasan yang kuat untuk menghargai perbedaan, menjunjung tinggi keadilan, dan berpartisipasi dalam proses demokrasi yang sehat.

Dokumen Kesbangpol Babel 
Dokumen Kesbangpol Babel 

Namun, upaya membangun generasi muda yang toleran dan anti-radikalisme bukan hanya tanggung jawab sekolah semata. Ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan pemuda yang sehat secara mental dan emosional.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi kepada anak-anak mereka sejak dini. Dengan mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan dan menunjukkan teladan yang baik dalam berperilaku, orang tua dapat membentuk pondasi yang kuat bagi anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi individu yang terbuka dan menghargai keberagaman.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Pemuka agama juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi. Dengan menafsirkan ajaran agama secara bijak dan menekankan nilai-nilai universal seperti cinta kasih, keadilan, dan perdamaian, mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Selain itu, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan toleransi dan menangkal radikalisme. Mereka dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempertemukan berbagai komunitas yang berbeda, sehingga dapat terjalin dialog dan saling pengertian yang lebih baik.

Terakhir, pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kebijakan dan program yang mendukung upaya ini. Dengan memperkuat pendidikan multikultural, mempromosikan keragaman, dan memberikan sanksi tegas terhadap tindakan intoleransi dan radikalisme, pemerintah dapat memberikan contoh dan memimpin upaya untuk membangun masyarakat yang lebih toleran dan damai.

Dalam perjalanan menuju masyarakat yang lebih toleran dan anti-radikalisme, ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah meningkatnya polarisasi dan perpecahan di masyarakat, yang sering kali dipicu oleh penyebaran informasi yang salah atau dimanipulasi. Untuk mengatasinya, kita perlu meningkatkan literasi media dan keterampilan berpikir kritis di kalangan generasi muda, sehingga mereka dapat membedakan informasi yang benar dan valid dari yang tidak.

Selain itu, kita juga harus waspada terhadap upaya-upaya kelompok radikal untuk menyebarkan paham mereka di kalangan generasi muda. Dengan membekali para siswa dengan pengetahuan yang memadai tentang bahaya radikalisme dan terorisme, serta memberikan alternatif positif berupa kegiatan-kegiatan yang membangun karakter dan kepribadian mereka, kita dapat mencegah generasi muda terjerumus ke dalam lubang radikalisme yang merusak.

Pada akhirnya, upaya membangun generasi muda yang toleran dan anti-radikalisme adalah investasi bagi masa depan yang lebih baik bagi bangsa kita. Dengan menanamkan nilai-nilai positif ini sejak dini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang akan menjadi agen perubahan yang membangun, bukan merusak. Mereka akan menjadi pembawa obor toleransi dan perdamaian, yang akan menyinari jalan bagi masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Oleh karena itu, mari kita dukung upaya-upaya seperti yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Kelapa Kampit ini dengan sepenuh hati. Dengan bekerja sama dan bersatu padu, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan generasi muda yang cerdas, toleran, dan anti-radikalisme. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa masa depan bangsa kita akan tetap cerah dan penuh harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun