Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Shalat: Pilar Agama dan Investasi Masa Depan Anak

15 April 2024   00:01 Diperbarui: 15 April 2024   00:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Moeslim Choice 

"Buah paling manis bagi orangtua adalah melihat anak-anaknya tumbuh sebagai ahli shalat sejati. Dalamilah shalat, biasakan dari kecil, keberkahan akan menaungi kehidupanmu."

Shalat merupakan salah satu kewajiban pokok dalam Islam yang tidak bisa ditawar-tawar. Ia adalah tiang agama yang membedakan seorang muslim sejati dengan orang kafir. 

Lebih dari sekedar ritual fisik, shalat adalah sarana komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tempat kita mengadukan segala keluh kesah, memohon petunjuk dan ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. 

Di dalam shalat, kita merendahkan diri serendah-rendahnya, mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah semata atas seluruh alam semesta. Ia ibarat benteng kokoh yang melindungi diri dari kedurhakaan dan kemaksiatan kepada-Nya. 

Melihat posisi shalat yang sebegitu agung, sudah sepatutnya kita memprioritaskan untuk selalu menjaga dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Memahami seluruh syarat, rukun dan etiketnya hingga tuntas agar menjadi shalat yang sempurna dan diterima di sisi Allah. 

Mengerjakan shalat tepat pada waktunya, bukan mengakhirkan atau menunda-nunda apalagi sampai meninggalkannya sama sekali. Menghadirkan hati dan khusyu' penuh di dalamnya, bukan sekedar formalitas kosong tanpa makna. 

Bukankah Allah telah berfirman: "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya." (QS Al-Mu'minun: 1-2) Sebaliknya, Allah memperingatkan: "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya." (QS Al-Maun: 4-5)

Sebagai orangtua, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan anak-anak kita akan keutamaan ibadah shalat ini sejak dini. Membimbing dan mengawasinya agar terbiasa melaksanakan shalat dengan benar dan tidak menjadi lalai di kemudian hari. 

Bukankah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda untuk menyuruh anak mengerjakan shalat sejak usia 7 tahun? Ini karena shalat tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan akhirat semata, namun memiliki dampak yang luar biasa dalam membentuk akhlak dan kepribadian anak sejak dini.

Anak yang terbiasa mengerjakan shalat sejak kecil akan terdidik menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Terbiasa bangun tepat waktu untuk shalat Subuh misalnya, akan melatih anak untuk tidak berlaku malas dan menghargai waktu. 

Begitu juga dengan shalat Dhuhur dan Ashar yang harus diterapkan di tengah aktivitas belajar, akan mengajarkan anak untuk pandai mengatur jadwal dan memprioritaskan kegiatan penting. 

Dalam pelaksanaannya, shalat mengandung unsur-unsur penting seperti kebersihan lahir dan batin, kekhusyukan, dan rasa syukur atas nikmat Allah yang bila ditanamkan sejak dini akan membentuk karakter dan akhlak mulia anak.  

Selain itu, shalat juga menanamkan nilai-nilai ketaatan dan kepatuhan anak pada perintah Sang Pencipta. Di mana dengan menunaikan shalat, anak belajar untuk senantiasa mengagungkan kebesaran Allah, tidak sombong dan lalai atas segala karunia yang telah diberikan. 

Shalat pula yang akan mengajarkan anak untuk tidak putus asa dalam menghadapi segala permasalahan hidup, dan senantiasa memohon petunjuk serta kekuatan hanya kepada Allah semata.  

Oleh karena itu, sudah selayaknya orang tua bersungguh-sungguh mendoakan dan memohon kepada Allah agar Dia menjadikan anak-anak kita termasuk ahli shalat yang selalu menjaganya.

Memohon agar hati anak-anak dilapangkan untuk menjalankan ibadah wajib ini dengan penuh kecintaan dan ketaatan yang mendalam. Memohon agar shalat bukan hanya menjadi kebiasaan rutinitas semata, melainkan ibadah yang betul-betul memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter dan akhlak mulia mereka kelak. 

Sebagai orang tua, tentu kita harus memberikan teladan dengan senantiasa menjaga shalat fardhu dan sunnah di hadapan anak-anak. Mengajak dan membimbingnya untuk menunaikan shalat berjamaah baik di rumah maupun di masjid. Mengingatkan mereka dengan penuh kasih sayang jika mulai lengah dan lalai dalam mengerjakan shalat. 

Bersabar dan terus mendidik hingga anak benar-benar menyadari urgensi shalat ini di kemudian hari. Bukankah tujuan utama kita mendidik anak adalah untuk menjadikannya manusia yang bertakwa dan senantiasa patuh pada perintah Allah?

Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang orang tua selain melihat anak-anaknya tumbuh sebagai insan yang shalih dan shalihah. Generasi muda yang menjadi ahli shalat sejati, baik dalam pengetahuan maupun praktiknya. Taat beribadah kepada Allah, namun tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi. 

Semoga dengan menjaga shalat, keberkahan dan kebahagiaan akan senantiasa menaungi kehidupan anak-anak kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun