"Keseimbangan antara kerja, kehidupan, dan ibadah adalah kunci menuju kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat."
Di era yang serba kompetitif saat ini, tuntutan pekerjaan dan gaya hidup modern seringkali menjerumuskan kita ke dalam pusaran aktivitas yang tak ada habisnya. Banyak dari kita terjebak dalam lingkaran tak berujung, berusaha memenuhi target pekerjaan, mengejar ambisi pribadi, serta mencoba menikmati waktu luang di sela-sela kesibukan.Â
Namun, di tengah semua hiruk-pikuk itu, seringkali terlupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan seorang Muslim, yaitu ibadah kepada Allah. Mencapai keseimbangan antara kerja, kehidupan pribadi, dan ibadah adalah sebuah keharusan yang tak bisa ditawar-tawar lagi sebagaimana difirmankan Allah dalam QS Al-Qashash ayat 77:Â
"Dan carilah (kebahagiaan) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia."
Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu proporsional dalam segala hal. Al-Qur'an dan Sunnah Nabi memberikan panduan yang jelas tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan. Rasulullah bersabda,Â
"Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak atas dirimu, matamu mempunyai hak atas dirimu, istrimu mempunyai hak atas dirimu, dan tamumu mempunyai hak atas dirimu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mengingatkan kita untuk memenuhi hak dan kewajiban secara seimbang, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sosial.
Kerja merupakan sebuah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Sebagai khalifah di muka bumi, kita diperintahkan untuk bekerja keras dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Rasulullah bersabda,Â
"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila bekerja, dia mengerjakan dengan sungguh-sungguh." (HR. Al-Baihaqi).Â