Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyambut Ramadan dengan Khidmat: Menyikapi Edaran Pengeras Suara Secara Bijak

10 Maret 2024   11:35 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:52 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marilah kita menyambut Ramadan dan Idul Fitri dengan khidmat dan penuh kebijaksanaan. Jadikan momentum ini sebagai sarana untuk memperdalam ketaqwaan kepada Allah SWT dan memperkuat tali persaudaraan di antara sesama muslim dan seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu, edaran dari Menteri Agama juga mengatur tata cara pelaksanaan ibadah lainnya selama Ramadan dan Idul Fitri. Misalnya, dalam hal penyelenggaraan shalat Tarawih dan Idul Fitri di masjid atau musala, diharapkan dapat dilakukan dengan tertib dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah dalam menjalankan ibadah.

Dengan adanya edaran ini, diharapkan pelaksanaan ibadah Ramadan dan Idul Fitri di seluruh wilayah Indonesia dapat berjalan dengan khidmat, tertib, dan aman. Umat Muslim dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk tanpa harus terganggu oleh permasalahan teknis atau perbedaan pendapat yang tidak perlu.

Dalam konteks ini, peran tokoh agama seperti Gus Yahya sangat penting untuk memberikan pemahaman dan arahan kepada umat. Sebagai seorang ulama yang disegani, beliau mengajak umat Muslim untuk menerima aturan ini dengan lapang dada dan bijaksana. Beliau juga mengimbau agar diskusi atau perdebatan terkait aturan ini dilakukan secara rasional dan tidak dilandasi oleh sentimen politik semata.

Sikap bijaksana dan toleran seperti ini sangat relevan dengan semangat bulan Ramadan itu sendiri. Bulan suci ini mengajarkan kita untuk lebih bersabar, menahan diri dari hal-hal negatif, dan memperbanyak amal kebaikan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menyambutnya dengan hati yang lapang dan penuh kebijaksanaan.

Pada akhirnya, keberhasilan pelaksanaan ibadah Ramadan tidak hanya bergantung pada aturan teknis semata, tetapi juga pada kesiapan mental dan spiritual kita sebagai umat Muslim. Jika kita dapat menjaga kekhusyukan dalam beribadah, serta menghormati perbedaan dan keragaman di tengah masyarakat, maka insya Allah Ramadan tahun ini akan menjadi momentum yang penuh berkah dan keberkahan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun